Mungkin ini sebagian cerita dari rekan yang terjebak dengan hutang riba yang berkepanjangan bahkan selalu gagal untuk dapat melunasinya di waktu tertentu. Riba merupakan sebuah aktifitas yang dilakukan oleh perbankan konvensional atau rentenir yang memberikan pinjaman berupa sejumlah uang sebutan lainnya hutang disertai dengan bunga yang cukup tinggi kepada peminjam. Aktifitas ini dilakukan oleh yang bersangkutan untuk mendapatkan kekayaan dan memberikan efek menderita kepada si peminjam. Hampir semua aktifitas ekonomi di setiap sudut lini ada riba seperti kredit kendaraan, rumah, hingga smartphone pun sudah masuk ke dalam konsep ini.
Sebagai seseorang yang pernah merasakan efek praktek hutang riba ini akan mencoba untuk menghentikan sekuat mungkin walau masih ada tidak terlalu banyak, ingin sharing pengalaman bagaimana tahap cara untuk melunasi hutang riba ini menurut syariat agama Islam. Melunasinya tentu harus menggunakan aset yang halal dan segera mengakhirinya atas redhoNya dari Allah SWT.
1. Menyadari Kesalahan Dan Taubat Kepada Allah SWT.
Memang manusia akan sadar dengan kesalahan saat hutang riba ini sudah menggunung dan rasa untuk melunasinya tampaknya jauh dari kemampuan. Apalagi saat sekarang ini, ekonomi sangat lesu dan kebutuhan sangat banyak hingga harga barang tinggi tentu memberikan kesulitan bertambah lengkap. Sebagai makhluk yang sangat lemah di hadapan sang pencipta Allah SWT tentu anda telah menyadari praktek riba yang dilakukan ini. Dan berdoa untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
2. Yakinkan Diri Untuk Komit Lunasi Segera.
Anda yang menerima hutang riba ini harus lunasi tanpa sisa. Kewajiban ini sebaiknya diprioritaskan agar cepat terlepas dari cengkraman untuk keluar dari zona terbelenggu dan hidup anda tidak menjadi tenang. Memang untuk komit harus dari dalam diri sendiri sehingga apa pun kemampuan untuk mencari sumber dana segera melunasinya harus dibarengi dengan ikhtiar. Menyakinkan diri untuk mampu menyelesaikan kewajiban ini hanya anda yang mengetahui, seberapa kuat dan tinggi memang terlihat dari aktifitas keseharian di mulai dari membuat rencana jangka pendek hingga jangka panjang.
3. Segera Bebaskan Diri Dari Hal Kegiatan Berhubungan Dengan Riba.
Melepaskan harta yang berhubungan dengan riba memang harus segera dilakukan, secara perlahan-lahan lakukan sesegera mungkin. Dimulai dari aset yang bisa cepat dibersihkan supaya aset murni yang tidak riba ini tentu anda akan menjadi awal untuk memulai hidup dari awal. Membebaskan ini harus total saat memulai aktifitas ekonomi menjadi rintisan awal lagi bersih dan akan diredhoi oleh Allah SWT.
4. Jauhkan Hidup Anda Dari Mewahnya Dunia.
Jangan perlu malu dengan hidup sederhana, dengan cara ini anda tetap bersyukur semua yang dimiliki. Semampu apa anda miliki itu lah yang akan digunakan menjalani hidup. Dengan pola ini anda merasa selalu menghargai apa yang dimiliki dan merasakan terbebas dari aktifitas riba yang selalu menghantui setiap detik kehidupan.
5. Harus Merasa Cukup Apa Yang Dibelanjakan.
Rezeki yang diterima selalu disyukuri, tidak lebih tetapi cukup semua kebutuhan setiap hari. Dengan cara ini anda akan selalu merasa bahwa dengan kesempatan untuk merasakan harta yang terbebas dari riba ini memang sederhana dan harus ada rencana untuk penggunaannya. Mungkin sebelumnya anda punya akses menggunakan produk riba untuk gaya hidup dan sebagainya, tetapi saat membayarnya muncul rasa was-was hingga pembebanan biaya bunga yang sangat tinggi. Apabila dibandingkan dengan harta bersih dari riba tentu anda akan menggunakannya sesuai kebutuhan.
6. Jika Ingin Melakukan Pinjaman Pilih Sesuai Syariat Islam.
Memang ada aktifitas pihak ketiga yang memberikan hutang atau pinjaman tanpa riba sesuai dengan syariat. Sudah ada institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini dan jika anda membutuhkannya dapat melakukannya. Pastikan memang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anda, jangan berlebihan untuk hidup konsumtif tetapi akahirnya anda tidak mampu melakukan pembayaran.
7. Mulai Sisihkan Harta Bersih Anda Untuk Kebutuhan Darurat.
Setelah anda mulai meninggalkan aktifitas yang berhubungan dengan riba dan melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan syariat segera sisihkan harta untuk kebutuhan darurat anda di masa yang akan datang. Kebutuhan mendesak ini banyak aspek apakah untuk anak sekolah, berobat, dan lain sebagainya. Prosesnya memang sangat panjang sekali tetapi untuk memulainya dari sedikit akhirnya juga akan banyak. Jangan pernah berputus-asa untuk mencoba karena awalnya berat setelah menjalani akan terbiasa.
8. Jangan Tergila-Gila Dengan Kilau Dunia.
Setelah anda sadar dengan kegiatan sebelumnya tentu merasa jebakan dunia memang akan terjerat sampai anda tidak mampu untuk menaklukannya. Semakin sering anda masuk ke dalam kilaunya dunia maka habislah semua sumberdaya yang akan anda miliki. Anda akan berusaha untuk menggunakan cara riba untuk tetap menikmatinya akhirnya terjebak terlalu dalam. Dunia memang tidak akan pernah habis-habisnya karena potensi rayuan ini cukup dekat di sekitar kita semua. Apa saja ada, dimulai dari pembayaran dapat menggunakan kartu, mendapatkan barang dapat dengan kredit, dan lain sebagainya. Segera sadar akan kilau dunia ini akan menjerumuskan dan anda sulit bangkit dari keterpurukan.
PESAN PENTING HIDUP TANPA RIBA JADI TENANG TIDAK ADA WAS WAS.
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Allah mengharamkan hukumnya riba. Jika kita telisik sampai ke makna filosofinya adalah Islam menyelamatkan umat dari ketentuan yang diciptakan oleh Allah SWT.
Dengan terbebasnya umat dari riba ini tentu semua aktifitas kehidupan menjadi tenang. Kebaikan dibalik itu semua akan ada rasa percaya diri dengan kemampuan yang dimilik dan mensyukuri semua rezeki yang diterima di hari ini. Jika anda sudah mulai sadar dan segera coba untuk mengurangi aktifitas riba agar supaya tidak terjerat ke lubang yang terlalu dalam untuk bangkit. Jika hutang tidak dibayar maka di hari akhir nanti sang pemberi hutang akan mencari anda untuk membayar kewajiban dengan pahala yang anda miliki. Jika tidak cukup, maka dosa dari orang tersebut dilimpahkan kepada anda. Cukup mengerikan.
Memang berusaha untuk tidak terjebak riba sangat sulit tetapi berusaha untuk menjadi yang terbaik sudah tentu pasti akan selalu dilakukan. Walaupun penulis juga pernah terjebak di aktifitas ini tetapi ke depannya tetap berusaha untuk menghindari agar hidup tetap nyaman tidak ada rasa was-was untuk menyelesaikan semua kewajiban melunasinya.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar