Bisnis Bakso Malang dengan kualitas rasa dan isiannya sudah menjelma menjadi merek kuliner penting di Indonesia. Semua pelanggan mengenalnya, dari namanya saja sudah terbayang satu mangkok lengkap isian dan gurihnya kuah kaldu. Dari konsep jajanan kaki lima sampai dengan skala food court punya pasar tersendiri. Tergantung dari anda sendiri yang ingin mencobanya tanpa ada keraguan untuk memulainya. Memang bisnis bakso cukup banyak konsepnya, tetapi bakso malang lebih komplit isiannya. Ada pentol, mie kuning, sayur, pangsit, dan lainnya. Jadi, konsumen sudah mengetahui betapa lezatnya kuliner ini dengan harga yang sangat terjangkau. Melihat banyaknya rekan di luar sana yang ingin mengadu nasib di bisnis bakso malang dengan perbedaan dengan jenis bakso lainnya maka saya mencoba menulis artikel di blog segeratravelingguys.blogspot.com ini. Semoga tulisan saya ini dapat menambah wawasan untuk rekan pemula sebagai petunjuk. 1. Latar Belakang Bisnis Bakso Malang. Salah satu jenis kulin...
Membina rumah tangga bukan perkara mudah harus ada ilmunya hingga prakteknya. Bahtera yang diarungi bersama dengan anak dan istri tentu harus punya pondasi kuat supaya tidak terjadi perceraian saat waktu bersama telah di mulai. Ada rekan yang telah berumah tangga telah sampai 30 tahun, dan ada juga yang kandas di tenggah jalan. Tentu sangat disayangkan ya, saat awal berkenalan baik-baik saja namun nasib berkata lain akhirnya berpisah dan dikukuhkan oleh pengadilan agama.
Saya berkaca pada orang tua saya, hanya maut yang memisahkan mereka berdua. Hidup bersama dengan sangat pas-pas akhirnya punya kehidupan yang cukup dan anak-anak yang sehat hingga punya cucu sebagai penerus diharapkan kelak. Perjalanan mereka bersama ini menjadi pelajaran yang berharga sekali buat saya dan anak-anak beliau lainnya. Pengalaman membekas di benak saya ini menampar lamunan saya sehingga benar adanya. Saling menghargai dengan keadaan hingga kepercayaan yang diberikan selalu dijaga.
Ada hal lain yang perlu diperhatikan adalah masalah keuangan. Sebagai alat untuk bergerak dan meniti rumah tangga lebih baik tentu saja butuh uang untuk menyelaraskan itu semua. Apa yang dilakukan oleh orang tua saya kepada istri beliau sehingga membuat kehidupan mereka berkecukapan bahkan mampu memiliki aset yang sangat berharga yang diteruskan ke anak cucu mereka kelak. Berikut penjelasannya:
1. Punya Pekerjaan Tetap Dan Punya Garis Karir.
Bapak saya memang punya prinsip untuk menjalani kehidupan ini, beliau meniti karir sebagai PNS di sebuah institusi dari bawah dan akhirnya menjabat di institusi tersebut. Fase panjang ini tentu tidak mudah, ada zona untuk bersekolah hingga mengikuti beberapa pendidikan tambahan sertifikasi sebagai penunjang karir nanti. Pelajaran ini sangat penting sekali buat kami yaitu anak-anak mereka yang selalu mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua kami. Dan membekas saat masuk di pekerjaan nanti, memilih pekerjaan tetap dan punya garis karir sehingga saat berkeluarga nanti punya pondasi kuat untuk membina semua aspek kehidupan nanti.
2. Istri Yang Pintar Mengelola Keuangan Suami.
Ibu saya saat membesarkan anaknya pintar sekali mengelola keuangan suami. Uang yang diberikan oleh Bapak ke Ibu selalu sesuai apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan. Hampir semua anak beliau cukup makan dan minum hingga uang sekolah. Kepintaran Ibu adalah beliau tidak mengeluh berapa pun uang di kasih oleh Bapak, dan membelanjakannya memang sesuai dengan kebutuhan tidak lebih.
Setiap uang belanja yang diberikan oleh Bapak ada berlebih beliau simpan walaupun itu hanya Rp 5.000. Ibu saya pernah bercerita waktu beliau muda saat baru menikah dengan Bapak tersebutlah beliau numpang di rumah saudara yang kebetulan saat itu rumahnya besar dan kosong. Beberapa tahun setelah menikah dan Bapak telah mulai berpenghasilan barulah mulai hidup sedikit tertata.
Pelajaran penting ini lah yang sangat terenyuh hati saya sebagai anak perjuangan beliau saat menjalani kehidupan berumah tangga. Pintar mengelola uang suami dengan tepat sampai anak-anak beliau sudah dewasa sampai selesai pendidikan. Seleksi untuk menemukan istri tentu sangat penting, menghargai berapa pun uang yang diberikan oleh suami tidak mengeluh dan selalu bersyukur.
3. Suami Gigih Mencari Alternatif Pemasukan Untuk Keluarga.
Perjuangan Bapak untuk mendapatkan pemasukan lebih beliau part time job bersama temannya untuk menyelesaikan sebuah project. Hal ini selalu terjadi bahkan sepanjang tahun saat kami sudah bersekolah, Bapak selalu kerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan sekolah anak-anaknya. Waktu pulang ada larut ada cepat karena menyelesaikan semua part time job bersama teman-temannya. Bahkan part time job ini bisa beberapa tempat disaat anak-anak sudah mulai bersekolah tentu harus cukup ketersedian uang untuk mendaftar, beli buku, seragam, dan lain sebagainya.
Seorang suami memang saat sekarang ini tidak bisa mengandalkan uang pemasukan bulanan saja harus ada pekerjaan lain untuk menunjang semua kebutuhan keluarganya. Apalagi anak-anak sudah masuk sekolah tentu biaya yang harus dipersiapkan sudah mulai meningkat. Pekerjaan halal harus ditemukan supaya kecukupan alokasi semua biaya tepat sasaran dan Ibu selalu pintar membantu alokasikan semua uang yang diberikan oleh Bapak. Bahkan di waktu senggang Ibu memberanikan diri untuk jualan beras hingga jualan es di warung untuk menambah uang jajan buat anak-anak mereka setiap hari.
Pelajaran hidup seperti ini tentu harus menjadi pembelajaran buat kita semua termasuk saya sendiri. Suami dan Istri adalah tim yang bisa diajak kerjasama sehingga membangun rumah tangga yang kuat harus melepaskan ego masing-masing. Tidak mengeluh berapa rezki yang didapatkan hari ini sehingga selalu bersyukur kecukupan setiap bulan selalu terpanjatkan dengan baik kepada Allah SWT.
4. Berbagi Sesama Walau Jumlah Sedikit.
Walau kehidupan Bapak dan Ibu beserta anak-anak cukup tetapi beliau selalu sempatkan diri untuk berbagi ke sesaman walau jumlah sedikit. Apa pun jenisnya apakah itu dalam bentuk uang, makanan, minuman, hingga berbagai tempat berteduh. Pelajaran ini selalu saya amati bahkan Ibu selalu mengajarkan kepada kami semua berbagi ke sesama itu adalah pembuka pintu rezeki.
Memang benar adanya, setiap hari ada saja kemudahan yang dirasakan oleh Bapak dan Ibu. Tidak hanya dalam masalah rezeki, jika ada kesulitan yang dihadapi oleh Ibu ada saja jalan keluar bahkan sangat mudah. Misalnya saat mau masuk sekolah uang yang ada disimpan ada kekurangan dipermudah dengan tambahan pekerjaan si Bapak. Beliau mendapatkan pekerjaan tambahan dari teman untuk part time job sehingga saat anak-anak masuk sekolah semua kebutuhan sekolah cukup.
Pelajaran untuk berbagi ke sesama ini sangat tinggi sekali maknanya, apalagi doa dari seseorang yang kita mudahkan tersebut tentu akan berdoa pula kepada kita. Di lain waktu entah kapan momennya dampaknya akan terasa seperti pengalaman yang dirasakan oleh Ibu saya waktu bercerita saat masa-masa beliau besama di waktu tua beliau.
5. Tidak Pernah Makan Di Luar Rumah.
Prinsip Ibu di dalam keluarga adalah saat kami masih kecil menuju dewasa tidak pernah makan di luar apalagi ke mall hingga restoran. Ibu selalu masak di rumah apa yang diinginkan oleh anak-anak ibu selalu menyiapkannya. Jenis makanan aneka jajanan kue basah hingga kolak dan lain sebagainya. Karena kami keluarga besar tentu semua keuangan Ibu yang mengaturnya, jadi solusi seperti ini lah yang selalu beliau lakukan agar anak-anak tidak diajar manja saat masa pertumbuhan ini.
Dengan pelajaran ini saat dewasa saya merasakan dampaknya, saat berkeluarga tentu semua kebutuhan harus diletakan pada porsinya masing-masing. Skala prioritas selalu dilakukan agar kecukupan uang selalu ada setiap bulan, kalau ada lebih itulah yang menjadi tabungan buat Ibu. Begitu juga dengan Bapak, beliau mendukung keputusan Ibu ini sehingga kami sekeluarga makan bersama-sama saat semua hidangan yang dibuat. Quality time menjadi keseharian kami bersama Ibu dan Bapak, sehingga kami dibersarkan dengan kasih sayang beliau cukup saat kami tumbuh.
6. Anak-Anak Selalu Disuruh Berhemat Uang Jajan.
Pengalaman yang saya rasakan sekali adalah waktu masa sekolah saya selalu diberi jajan oleh Ibu, dan selalu dinasehatin berhematlah. Selalu terngiang di telinga ini nasehat ibu sampai sekarang, walau jajannya pada waktu itu saya pikir ada cukupnya dan harus saya simpan. Supaya ada tabungan sedikit buat saya jika ada keinginan membeli sesuatu ada uang.
Pelajaran ini sangat ampuh sekali, disaat saya punya keinginan membeli sepatu baru uangnya tidak cukup maka Ibu menambahkannya. Cara Ibu tidak mengajarkan kami untuk meminta sesuatu begitu saja, harus ada sumber daya yang saya miliki terlebih dahulu. Jika kurang maka beliau menambahkan. Nah, ini pengalaman yang tidak pernah saya lupakan sepanjang hidup saya. Hemat uang jajan ini dampaknya untuk kehidupan saya berkeluraga kelak sebagai bekal penting. Hampir semua pos-pos penting harus kencangkan ikat pinggang supaya cukup untuk membiayai pengeluaran bulanan yang semakin meningkat ini.
7. Saling Berempati Sesama Saudara Sekandung.
Kami saudara sekandung selalu berempati apabila ada peralatan atau perlengkapan sekolah yang menganggur selalu dipinjamkan. Orang tua membelikannya untuk dapat berempati saat saling membutuhkan. Pelajaran ini tentu memberi dampak yang sangat baik kepada kami semua sehingga kesusahaan sesama saudara ada saudara lain yang support.
Tentu hemat uang yang diciptakan oleh orang tua selalu terwujud, tidak selalu membelikan semua perlengkapan atau peralatan yang sebenarnya bisa diakali untuk saling berempati. Kebutuhan utama sekolah untuk masing-masing memang ada tetapi ada hal lain seperti perlengkapan atau peralatan renang, pramuka, hingga pecinta alam tentu tidak semuanya harus dibelikan. Karena keuangan harus pintar diatur oleh Ibu maka kami diharuskan selalu bekerjasama untuk mewujudkan kondusifitas keluarga cukup setiap bulannya.
8. Berproses Dari Zero To Hero.
Tingginya perjuangan Bapak dan Ibu membesarkan keluarga termasuk anak-anaknya ini memberikan inspirasi bagi saya sebagi anak. Beliau tidak kenal lelah untuk memperjuangkan keluarga ini untuk dalam kondisi baik dari segala lini termasuk aset yang akan dimiliki. Perlahan demi proses dijalani Alhamdulillah telah terwujud satu per satu. Rumah, kendaraan, hingga beberapa aset lainnya yang sudah mulai diserahkan kepada anak-anak beliau untuk dikelola. Pantas lah perjualang beliau ini mempersiapkan kehidupan yang berkecukupan di masa berproses dengan moto yang saya tangkap "from zero to hero" untuk keluarga kecil beliau miliki.
Pondasi dasar yang mereka ajarkan secara tidak langsung ini memberikan pengalaman yang sangat berharga buat kami anak-anaknya. Sebagai pemula di luar sana yang akan punya keluarga dan harus berkecukupan seperti fase yang dilakukan oleh orang tua kami ini dapat menjadi rujukan untuk menatap cerah masa depan. Hidup bersama keluarga itu harus diperjuangkan bukan untuk disepelekan. Dibalik kesuksesan itu ada masing-masing fase yang terbentuk, berkerikil lurus belok hingga penurunan. Seluruh momen yang terekam oleh saya menjadi pembelajaran untuk diri sendiri dan berbagi dengan rekan semua. Percayalah, dengan kesungguhan tinggi ada saja jalan yang akan dititi. Dengan kesederhanaan menjadikan buah manis untuk anak-anak dan cucu beliau di masa yang akan datang.
PENUTUP.
Mungkin hal ini yang sangat prinsip buat saya sampaikan bagaimana orang tua saya mempersipakan kehidupan yang berkecukupan saat mulai berkeluarga sampai salah satu orang tua kami telah mendahului kami. Hanya tinggal Bapak yang setia bersama saya, saya rawat seperti beliau memperjuangkan saya waktu kecil dulu. Fase roda berputar saat ini tentu menjadi kesenangan buat saya. Bertukar peran sekarang, semua kebutuhan beliau saya penuhi saat Ibu telah meninggalkan kami selamanya.
Berurai air mata menulis artikel ini untuk mengenang perjuangan Ibu untuk membela kehidupan kami sehingga saya memberanikan diri untuk sharing pengalaman ini kepada rekan semua. Bukan sebagai cara untuk menjelaskan apa-apa tetapi makna berkecukupan untuk keluarga ini tentu ada contoh yang harus dibawakan dalam bentuk artikel seperti ini.
Saya sebagai anak sangat merasakan saat sekarang ini, saat merawat Bapak saja begitu butuh pengorbanan yang sangat tinggi. Apalagi beliau berdua harus membesarkan kami berlima dengan susah payahnya. Setiap momen yang saya tangkap dari kecil sampai sekarang begitu membahagiakan sekali. Di saat tua mereka saya dampingi sehingga menjadi lengkaplah fase yang saya lalui bersama mereka.
Intinya, semua persiapan berkecukupan untuk keluarga untuk anak-anak dan istri harus ada kerjasama semua anggota. Tidak bisa berdiri sendiri, satu tujuan harus bebenah bersama-sama. Peran seorang Bapak tentu sudah ada koridornya, begitu juga dengan seorang Ibu yang mengasuh seluruh anak dan semua persoalan yang harus dipecahkan agar supaya tujuan membesarkan anak tepat guna. Semoga tulisan ini menjadi inspirasi buat rekan semua dan dapat memetik pelajaran di baik fase saya bersama Bapak dan Ibu sampai tulisan ini terbit.
Rasanya momen hidup itu menjadi lengkap saat saya ada bersama mereka di masa pensiun beliau. Mendampingi beliau tentu menjadi hal yang extraordinary buat saya, tidak terpikirkan sebelumnya bahwa tulisan ini menjadi sebuah diary untuk diri saya tercetak di blog. Apabila rekan pembaca memetik makna dibalik artikel ini dan bermanfaat semoga dapat membawa bahtera keluarga kecil itu menjadi baik di masa yang akan datang. Dan jangan menyerah untuk mendapatkan rezeki halal dengan usaha dan berdoa. Percayalah, Allah SWT tidak akan membiarkan hambanya berkerja sendiri. Beliau akan menolong di pintu mana yang tidak pernah terpikirkan oleh kita semua.
Terima Kasih.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar