Sebagai trader pemula anda harus mengetahui cara menghindari saham gorengan saat akan koleksi portofolio anda di masa ini. Memang target saham gorengan ini memang tertuju pada pemula yang sangat minim pengetahuan ingin investasi saham di bursa. Ingin hati mendapatkan keuntungan tetapi malah buntung tidak kepalang. Sebutan ritel pemula atau newbie ini harus timbulkan rasa hati-hati karena ada sejumlah saham terlihat di layar begitu mempesona harganya dan beberapa hari peningkatannya sangat signifikan. Waspada, anda harus melihat apakah saham ini sedang digoreng oleh oknum atau tidak.
Pengalaman menyebutkan bahwa, saham gorengan ini rata-rata fundamentalnya sangat buruk tetapi ada oknum trader memanipulasi harga saham tersebut untuk mengeruk keuntungan yang berlipat-lipat dalam jangka pendek.
Anda harus mengetahui cara menghindari sahma-saham gorengan ini agar supaya anda dijahui dari jebakan oknum trader. Berikut deteksi dini menghindari saham gorengan:
1. Segera lakukan analisa fundamental mendalam terhadap perusahaan yang menjadi target investasi anda nanti. Jangan terpukau dengan rayuan surga dari seseorang trader tanpa mendapatkan data yang valid sebelum melakukan aksi beli. Ada gula ada semut sebagai quote yang mereka buat ini tentu akan mengincar trader newbie yang kurang berhati-hati dan tidak smart memilih saham untuk dikoleksi.
2. Lihat dengan seksama nilai transaksi harian hingga volume pergerakan nilai saham tersebut. Investor berpengalaman mereka akan menghindari saham tidur yang sudah terlelap terlalu lama, tiba-tiba tanpa ada angin hujan langsung melonjak tinggi harganya dalam beberapa hari. Waspada pola yang terjadi supaya tidak terjebak permainan dari oknum trader yang sedang masuk di market.
3. Pengumuman UMA (Unusual Market Activity) dari BEI (Bursa Efek Indonesia) harus anda ketahui saat pejabat disana menangkap sinyal yang tidak beres dengan saham gorengan ini. Tentu cara ini anda terhindari dari saham yang sedang digoreng dengan pergerakan yang tidak wajar. Pola pengamatan dari BEI adalah jika saham naik dalam rentang 20% - 35% per hari langsung masuk ARA (Auto Reject) oleh bursa. Emiten atau perusahaan yang masuk dalam zona UMA ini tentu akan menjadi alert bagi investor untuk berhati-hati karena terjadi ketidakwajaran pergerakan yang sedang dilakukan oleh oknum trader yang sedang memanipulasi pasar.
Baca juga:
Saham Blue Chip: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Kriteria
Berbahayanya Saham Gorengan Untuk Investor Pemula Sebagai Jebakan Betmen
Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia: Pengertian, Kriteria, Tips Bagi Trader Pemula
PENTING!
Setelah anda mengetahui bagaimana cara menghindari untuk tidak mengoleksi saham gorengan seperti tersebut diatas harus anda cermati semaksimal mungkin. Selalu bijak bersikap dan harus didasarkan pada analisa fundamental dari perusahaan tersebut secara mendalam dari data yang valid dari sumber yang terpercaya. Anda sebagai investor tentu telah membuka rekening di perusahaan sekuritas yang memiliki manajer investasi yang punya skil untuk menyediakan informasi terbaik terhadap perusahaan yang direkomendasikan untuk dikoleksi sahamnya baik untuk jangka pendek atau jangka panjang.
Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, selalu kumpulkan semua informasi strategis agar supaya anda mendapatkan keyakinan yang memadai sebelum melakukan transaksi. Banyak sekali rumor yang akan mempengaruhi pasar dari pihak yang tidak bertanggung-jawab untuk menggiring opini sehingga ada saja investor pemula yang terjebak. Teliti dengan seksama sumber tersebut dan gali dibalik informasi tersebut untuk mendapatkan analisa data yang akurat supaya anda tidak tergiring rumor yang akan diciptakan oleh oknum trder di market.
Tetap waspada selalu, walaupun anda seorang pemula tetap ikuti semua arahan dari para trader profesional yang sudah mampu bertahan mengoleksi saham-saham unggulan. Mereka selalu waspada setiap informasi yang mereka peroleh dan selalu menganalisa sebaik mungkin sebelum mengambil keputusan. Koleksi saham tentu harus ada data yang diyakinkan kebenarannya agar supaya tidak terjadi kerugian di masa yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar