Hal yang menyenangkan bagi saya untuk menghasilkan artikel tulisan adalah saat di mata mesin pencari berada di halaman pertama, tidak perlu di nomer satu tetapi banyak di baca oleh rekan lainnya telah menjadi kebahagian tersendiri. Sharing pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan ini ingin berbagi secara dunia internet ya dengan tulisan seperti yang selalu saya publish. Ingin semua artikel tersebut dapat menjadi rujukan hingga banyak di share oleh rekan semuanya tulisan tersebut menjadi nilai positif dapat membantu permasalahan yang dihadapi.
Awalnya saya tidak bisa menulis artikel ini, tetapi pengalaman menjadi seorang Auditor di beberapa perusahaan sebelumnya membuat skill menulis laporan kepada pejabat berwenang di internal perusahaan menjadi dasar untuk menulis secara profesional di blog ini. Tentu saja menjadi seorang Auditor banyak aspek yang harus diperhatikan, ketajaman memakai kata-kata untuk menjelaskan semua temuan yang ada dilapangan hingga mampu berbicara di forum manajerial topik apa yang terjadi di internal perusahaan.
Dengan bekal pengalaman ini lah saya memberanikan diri untuk mengasah kemampuan untuk menulis, telah hampir 6 tahun sejak belajar pertama kali terjun di beberapa blog. Ad juga berpartisipasi bersama rekan lainnya ingin melakukan kerjasama yang saling menguntungkan di dunia tulis-menulis. Nah, dari fenomena ini apa yang saya lakukan untuk tetap dapat menulis artikel secara profesional secara baik dan masuk ke dunia freelancer termasuk mengelola blog tertentu. Saya ingin berbagi pengalaman kepada rekan semua:
1. Jika ada ide saya buat coretan terlebih dahulu sehingga awal untuk berjalan sudah ada, hanya menyisir satu per satu apa yang harus dilakukan untuk menjadikan tulisan ini layak untuk di publish. Apa saja temanya, mulai pengalaman saya untuk menghadapi sesuatu yang sangat unik hingga berperan bersama keluarga untuk menyelesaikan permasalahan juga saya olah menjadi sebuah artikel.
Proses membuat artikel ini sangat panjang dan butuh kosentrasi penuh agar selesai tepat waktu. Tidak sembarangan memang untuk menciptakan tulisan yang profesional ini, saya harus memilih kata-kata yang tepat agar proses penyampaian kepada pembaca lebih mudah dipahami.
2. Saya selalu membaca artikel di media sosial dan memahami isi yang disampaikan oleh jurnalis kepada pembaca. Termasuk juga membaca koran elektronik yang sangat mudah sekali di akses melalui smartphone sehingga waktu selalu terisi saat update berita terkini selalu dilakukan. Dengan selalu melihat bagaimana seorang jurnalis menyampaikan tulisannya ini menjadi kenal tata cara pemilihan kata yang tepat supaya topik yang dibahas menjadi menyeluruh. Dan itu saya lakukan beberapa waktu sebelum tulisan yang saya angkat menjadi topik dibuat harus mengenal dulu bagaimana jurnalis menulis.
Waktu yang selalu terisi ini selalu menambah cakrawala dunia hingga vocubulary kata yang ada ini tidak membuat saya bengong saat memulai menulis. Tidak selalu membuat berat cara seperti ini, karena saya merasa sembari melakukan aktifitas utama lainnya dapat membuat ide yang telah di orat-oret tadi menjadi berkembang sehingga tahap selanjutnya dapat dikembangkan lagi beberapa topik tulisan dari judul awal. Selalu berulang secara terus menerus sehingga topik pembahasan menjadi lebih luas dan beragam.
3. Untuk penulisan ini saya belajar otodidak tidak sekolah resmi, saya latar belakang seorang Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi tentu bertolak belakang dengan seorang jurnalis. Tetapi dengan bekal selalu membuat laporan lengkap seorang Internal Auditor membuat skil menulis untuk menyampaikan maksud dapat diterima oleh atasan. Bahkan saat menekuni seorang karyawan banyak sekali laporan yang saya buat tidak banyak koreksi dan selalu ditindak-lanjuti oleh pihak yang berhubungan dengan pekerjaan saya tadi.
Walaupun secara otodidak saya terus belajar tidak hanya dari media sosial saja, di sela waktu saya juga ada membeli buku untuk menunjang semua kemampuan untuk menulis agar dapat juga membangun blog ini lebih bermanfaat. Tidak ada kata menyerah untuk bisa menulis dan lakukan sebaik mungkin dengan berbagai aspek. Jika tulisan yang saya angkat di blog ini banyak menjadi rujukan menjadi hal menyenangkan sekali. Jadi, hasil pemikiran hingga pengalaman yang saya miliki menjadi bermanfaat bagi orang lain.
4. Belajar juga ke pihak lain walaupun harus mengakui kehebatan mereka, pernah juga sesi belajar atau berguru ke umur yang di bawah saya. Saya tidak malu untuk belajar walaupun umurnya lebih muda, asalkan saya mendapatkan ilmu yang saya cari. Terkadang di poin ini ada rekan lain merasa gengsi hingga patah semangat, ada merasa rendah derajat untuk berguru ke umur lebih muda.
Prinsip saya, untuk belajar siapapun itu jika ilmunya memadai jangan pernah merasa gengsi. Dengan belajar untuk beberapa sesi saya ambil inti dan hal yang penting di penulisan tersebut. Setelah mendapatkannya saya coba kelola dengan seksama dan gabungkan dengan skil yang pernah saya dapatkan dari pekerjaan terdahulu. Karakter penulisan tentu tergantung dari masing-masing penulis, tidak ada yang sama walau tema yang diangkat sama tapi penyampaian tentu akan berbeda pula.
5. Selalu mengasah kemampuan dengan membuat tulisan menjadi lebih profesional. Artikel tentu sangat berbeda dengan tulisan di bangku sekolah tetapi mirip ke sebuah dokumen atau naskah profesional di S1 atau S2. Satu topik yang diangkat tentu harus ada pendukung hingga aspek real di lapangan. Aspek ini lah yang membedakan tulisan yang lebih terkonsep dengan tulisan pesan ke sesama. Misalnya, saya mengangkat tulisan mengenai pengalaman membeli sebuah aset untuk peruntukan bisnis. Semua latar belakang hingga sampai pemilihan tentu harus diangkat secara sistematis agar pembaca mengetahui aset yang menjadi target itu pasti ada alasannya. Tulisan artikel menjadi sebuah alur yang mengangkat sebuah fenomena sehingga pengetahuan yang layak untuk dibagikan ke rekan semua.
6. Untuk menjadi seorang freelancer tentu harus ada kapabilitas untuk memasuki pasar ini. Freelancer ini sebagai langkah selanjutnya setelah artikel yang saya buat telah layak untuk dijual ke pihak ketiga. Freelancer yang saya maksud ini tidak hanya membantu pihak ketiga untuk menyelaraskan misi dan visi perusahaan tertuang di tulisan yang lebih baik. Termasuk juga sebagai pengelola sebuah website baik perusahaan atau pribadi juga masuh didalamnya.
Untuk proses memasuki pasar itu semua saya harus memberanikan diri saat artikel ini telah ada yang respon positif bahkan meminta untuk bekerjasama secara menguntungkan untuk sebuah bisnis yang dijalankannya. Apapun itu jika sebuah pekerjaan dilakukan secara profesional hingga tekun dari passion maka akan terwujud dengan baik dan sempurna sambutan pasar.
7. Belajar SEO (search engine optimation) untuk memantapkan posisi artikel atau tulisan ini tampil di halaman pertama di Google, Bing, atau Yahoo. Ilmu ini setiap penulis harus paham supaya apa yang menjadi ide dan topik tulisan disenangi oleh mesin pencari ini. Saya melakukan belajar teknik ini butuh waktu sampai 6 bulan sehingga intisari yang dimaksud dapat tertuang dengan baik di artikel ini.
Apabila SEO ini tepat dan akurat hingga menjadi topik pencarian oleh rekan lainnya maka artikel saya ini akan menjadi rujukan dengan jawaban yang sangat menarik didalamnya menjadi rekomendasi untuk diterapkan. Jadi, seorang penulis harus paham teknik ini supaya kesuksesan skil yang telah terpenuhi dihargai oleh mesin pencari yang ada saat sekarang ini.
8. Jangan pernah plagiat atau jiplakan dari penulis lainnya. Sebagai penulis hal ini sebagai etika, jika mengutip sebaiknya dijelaskan sumbernya supaya mesin pencari tidak "black-list" tulisan kita dari unsur copy-paste. Tidak ditoleransinya plagiat ini karena tulisan yang anda angkat sudah ada, dan pastinya setiap kata yang ada di masing-masing paragraf tentu akan sama pula.
Anda dapat angkat topik yang sama tetapi ulasannya akan berbeda. Pemilihan kata tentu akan berbeda pula, walaupun judul sama tetapi ulasan didalamnya berbeda tidak akan menjadi permasalahan. Intinya, murni karya resmi anda sendiri yang belum ada di blog lain. Ini lah yang menjadi kesenangan mesin pencari karena memang hasil karya terbaru dari seorang blogger.
9. Harus ada target dalam sebuah visi untuk membuat tulisan lebih terinci baik dalam buku atau e-book. Apa pun jenis topik yang akan menjadi pembahasan tetap terbuka luas saat sekarang ini. Tahap strategis ini harus tetap ada supaya tulisan di tahun berjalan dapat tajam terasah dengan baik. Misalnya, untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan tentu saja hasil karya tulisan sebelum di blog akan teruji kualitasnya dengan banyaknya trafik atau kunjungan dari pembaca. Hal ini dapat menjadi tolak ukur saya untuk melangkah lebih jauh lagi ke depan, menghasilkan karya yang lebih baik dalam bentuk tulisan atau artikel mengakibatkan peluang nilai ekonomi terhadap skil yang sangat dihargai saat sekarang ini tetap dapat diandalkan.
10. Setelah artikel sempurna selesai maka saya harus membacanya berulang-ulang kali agar supaya mengetahui apakah tulisan yang sudah tercatat ini mampu menjelaskan topik yang dibahas. Saat menulis ada kata yang kurang huruf nya hingga penambahan kata baru agar satu kalimat menjadi lebih baik. Apabila saya melewati tahap ini tentu pembaca akan kecewa, belum ada cross-check ulang sudah di pulish.
Ibaratnya begini, produk yang dihasilkan di perusahaan pastinya harus ada quality control hingga verifikasi produk. Sama juga dengan artikel, saat proses pembuatannya pastinya ada yang "missed" atau penggunaaan kalimat yang harus ditukar supaya menarik dibaca. Hal lain juga sama dengan penulis novel, saat akan diterbitkan harus ada editor yang mengulang membacanya kembali. Seperti itu lah prosesnya agar artikel ini tetap dalam posisi baik di mesin pencari.
Baca juga:
1. Cara Mudah Menjadi Seorang Freelancer Sukses
2. Alasan Kenapa Pemburu Pembuat Konten Selalu Berkreasi Menghasilkan Alternatif Tontonan Dan Tulisan Artikel Bermanfaat
3. Bagaimana Cara Membangun Chanel Youtube Banyak Subscriber Serta Kunjungan View Tinggi Setiap Vidio Anda Upload
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar