Bagaimana Cara Menghindari Kecurangan Dan Penipuan Yang Dilakukan Oleh Pemborong Untuk Membagun Rumah Atau Renovasi Rumah Tempat Tinggal
Sebagai tempat tinggal tentu sebagian pemilik rumah menggunakan jasa pemborong atau kontraktor untuk menyelesaikannya tepat waktu. Tetapi tidak semudah itu anda harus mengetahui bagaimana cara menghindari kecurang yang bisa terjadi saat membangun rumah atau hanya renovasi saja. Mungkin anda punya rumah yang sudah ada tetapi ingin menambah atau membongkar satu zona ingin disatukan kemudia di buat bertingkat. Dengan banyaknya pemilik rumah yang mengingkan rumah yang dimiliki nanti menjadi idaman sepanjang masa tentu harus menempuh berbagai rintangan dimana pengalaman saya dengan keluarga lain menggunakan pemborong atau kontraktor ini karena permasalahan waktu saja. Alasannya semua proses dimulai dari gambar hingga tenaga kerja mereka yang akan menyediakan. Jadi tidak pusing semua hal yang saat itu keluarga besar tidak punya waktu banyak untuk mengurus itu semua.
Memang ada juga menggunakan pemborong ini untuk renovasi rumah tidak keseluruhan, cat, memperbaiki atap, hingga menambah bangunan baru yang akan terhubung dengan rumah eksisting. Jika dibandingkan antara bangunan high risk building dengan perumahan jauh sekali perbedaannya. Memang teknik pengerjaannya sama tapi untuk resikonya tentu jauh lebih tinggi. Yang diinginkan oleh pemilik rumah seperti anda adalah pekerjaan dilakukan secara profesional hingga sistimatis sehingga hasil yang diterima sesuai dengan keinginan pemilik rumah.
Anda sebagai pemula yang menggunakan jasa kontraktor atau pemborong ini tentu melihat semua analisa proyek, perencanaan, mandor dengan pengawasan, hingga tukang yang bekerja tentu lebih terarah. Tetapi tidak semua hal dari mereka bisa mewujudkannya terutama yang masih minim jam terbang atau pura-pura sudah banyak pengalaman mengerjakan pekerjaan rumah seperti yang diinginkan. Ini lah yang akan menjadi permasalahan saat pekerjaan sudah dimulai, banyak simpang siur hingga kesalahan teknik pengerjaan yang tidak tepat sasaran sehingga pemilik rumah menjadi kecewa dengan kinerja kontraktor atau pemborong ini untuk menyelesaikan semua zona yang ada.
Saat kontraktor ataau pemborong melibatkan diri saat pengerjaan rumah atau renovasi ini tentu tidak sedikit terjadi dispute atau ketidakcocokan. Pekerjaan yang dilakukan ini tentu bagi anda yang sangat minim rekomendasi tentu bertanya ke rekan atau tetangga yang mengenal. Tetapi pengalaman mereka terkadang tidak sesuai dengan keinginan pemilik rumah apalagi semua aspek dari proses hingga sampai selesai terkadang terabaikan seakan menipu konsumen apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan. Penipuan yang saya maksud disini adalah tidak ada ikatan perjanjian di atas kertas antara pemborong dan pemilik rumah sehingga celah yang mungkin saja terjadi tentu akan berusaha mereka lakukan karena minimnya pengetahuan sang owner terhadap seluk beluk renovasi atau pembangunan rumah.
Sebelum hal tersebut tidak terjadi tentu saja dari pengalaman menjadi guru yang baik sehingga saya sebagai penulis pernah merasakan hal ini saat membantu keluarga lainnya untuk melakukan pengecekan progres pekerjaan hingga proses pengerjaannya juga terlibat. Apa saja langkah yang sangat praktis menurut saya yang dapat dilakukan oleh pemilik rumah supaya kecurangan atau penipuan ini tidak terjadi sehingga proses pengerjaan tidak terganggu.
A. INTERNAL PEMBORONG ATAU KONTRAKTOR.
1. Sebagai pemilik rumah memang sebaiknya anda harus mengetahui reputasi atau track records dari pemborong atau kontraktor yang akan bekerja. Memang tidak mudah saat anda hanya mengenal mereka tidak menanyakan bagaimana seluk beluk pekerjaan yang telah dilakukan masa lampau, apakah sempurna, sedang, atau ya ala kadarnya.
TIPS: pemborong atau kontraktor yang berpengalaman ini tentu punya skil terbaik untuk menghitung semua hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Apakah RAB (rencana anggaran biaya) untuk sebuah zona hingga teknik dan proses pengerjaannya seperti apa. Aspek ini sangat penting sekali apalagi sebuah rencana pembangunan atau renovasi untuk zona tertentu ini butuh perhatian khusus tidak sembarangan untuk memilih. Karena anda sebagai pemilik rumah ingin meminimalisir kesalahan yang bisa saja terjadi yang berhubungan dengan budget atau uang yang akan digunakan harus seminimal mungkin.
2. Kontraktor atau pemborong tentu punya tim atau para pekerja yang sudah handal bahkan dapat mengarahkannya ke semua zona yang akan dikerjakan. Pembagian tugas ini tentu berdasarkan kerumitan sebuah pekerjaan, untuk teknik pemasangan keramik tentu ada pekerja yang handal, memperbaiki atap hingga memasang etalase tentu juga ada, dan seterusnya. Nah, keseluruhan ini sudah tentu pasti ada pada mereka yang sudah berpengalaman sehingga keahlian mereka memang sesuai dengan bayaran yang anda keluarkan nanti.
TIPS: poin ini sangat penting sekali, semakin amburadulnya para pekerja yang dipakai oleh kontraktor atau pemborong tentu kualitas hasil kerja akan jauh dari sempurna. Jika anda sebagai pemilik rumah tidak waspada dengan fenomena ini maka kerugian menjadi berlipat-lipat. Rumah anda menjadi jelek hasilnya hingga uang habis tidak ada kenyamanan. Dan yang paling penting adalah rasa menyesal untuk melakukan kerjasama dengan mereka yang tidak berpengalaman ini akan menjadi sebuah mimpi buruk.
3. Sebagai pemilik rumah anda harus bergerilya untuk mencari semua informasi penting sang kontraktor atau pemborong di media sosial. Jika pernah ada pekerjaan yang telah terselesaikan dengan baik segera visit ke lokasi untuk memastikan hasilnya sesuai dengan keinginan. Jika ada konsumen lain yang pernah melakukan kerjasama sebaiknya anda kontak mereka untuk meminta jawaban apakah track record pekerjaan yang selama ini diterima sesuai atau hanya ala kadarnya. Hal ini sangat penting untuk meminimalisir hal yang bisa saja terjadi saat proses pembangunan atau renovasi sehingga hasil maksimal untuk sebuah kualitas harus anda dapatkan.
TIPS: di zaman sekarang mencari informasi penting seperti ini tentu relatif cukup mudah. Menggunakan smartphone tentu anda dapat melirik dari search engine, media sosial populer, hingga dari tetangga. Apabila anda mendapatkan informasi awal misalnya dimana kantornya hingga alamatnya segera kunjungi dan cari informasi dari tetangga sebelah mereka. Dari cara ini anda sudah mampu menggali informasi lebih lagi karena dengan mendapat keterangan seperti ini tentu cukup akurat bahkan anda bisa melihat attitude seorang pemborong atau kontraktor seperti apa adanya.
B. EKSTERNAL KONTRAKTOR ATAU PEMBORONG.
Sebagai pemilik rumah anda juga harus mengenal juga skil dan pengalaman saat pekerjaan yang langsung berhubungan dengan bangunan. Apa yang harus anda lakukan dan ketahui sebelum berjalan lebih jauh lagi"
1. Teknik bagaimana tata cara mereka melakukan membongkar atau renovasi. Tentu hal ini dapat terungkap saat anda wawancara hingga meeting sejenak semua hal yang berhubungan dengan bangunan. Semua informasi ini harus anda dapatkan maksimal jangan sampai ada yang "missed". Alasannya adalah tentu berhubungan dengan waktu hingga biaya yang akan dikeluarkan nanti. Semakin banyak membongkar atau renovasi tentu akan berhubungan dengan budget dan uang. Jadi, anda harus meneliti dan hubungkan skil pengalaman yang dimiliki oleh pemborong atau kontraktor ini supaya anda tidak memilih "kucing dalam karung".
2. Teknis membuat struktur rumah yang anda inginkan. Setiap teknik yang akan dipilih tentu akan berhubungan dengan uang. Semakin rumit hingga kompleks termasuk struktur, luas, hingga material yang digunakan, dan seterusnya. Jadi anda harus paham dan memahami pemilihan yang sesuai dengan pondasi untuk membuat struktur kokoh untuk jangka panjang. Satu kali membangun anda tidak perlu banyak perawatan hingga merubah kembali apa yang sudah dibangun.
TIPS: skil dan pengalaman ini akan terlihat saat anda berkomunikasi cukup intensif. Dari feed back yang telah disampaikan dan dapat memetik hal yang positif sehingga pemborong atau kontraktor mengaplikasikan ke proses yang akan mereka lakukan. Jadi, ikuti proses seperti ini sehingga anda memahami kapabilitas dari mereka apakah sesuai dengan karakter anda.
3. Semua hal yang berhubungan dengan sanitasi untuk anda hidup di rumah nanti. Kalau poin ini khusus bagi anda yang memang melakukan membangun dari awal, sanitasi ini tentu cukup banyak aspek yang akan dipikirkan. Seperti bagaimana saluran pembuangannya (safety tank), sumber air bersih (apakah sumur atau PDAM), pembangunan tempat mandi, hingga design yang akan diterapkan.
TIPS: kalau aspek ini sebenarnya tergantung dari pemilik rumah. Untuk design memang anda yang menentukan tetapi untuk membangunnya memang kontraktor atau pemborong yang akan menyelesaikannya. Semua impian sang pemilik rumah selalu mengikuti dan pastinya mereka akan memberikan saran terbaik sehingga dari cara ini anda dapat melihat pengalaman yang telah dimiliki oleh mereka memang sesuai kenyataan.
4. Penyelesaian bangunan utama hingga menyelesaikannya dengan kualitas pengerjaan yang terbaik. Setelah semua aspek pembangunan telah dilakukan tentu pemborong atau kontraktor akan bekerja untuk menyelesaikan dinding hingga semua struktur bangunan tadi menjadi lebih baik. Penempatan tukang yang bekerja ini sudah tentu pasti punya keahlian masing-masing, anda juga harus menyebutkan keinginan sang pemilik rumah untuk meminta saat finalisasi ini fokus dengan kualitas. Memang nanti dari pihak mereka akan mencatat semua hal yang berhubungan dengan keinginan pemiliki rumha sehingga anda harus mencatat juga apa yang telah menjadi kesepakatan.
TIPS: penyelesaian bangunan utama ini tentu anda harus mengetahui dasar terlebih dahulu apalagi saat anda telah mengumpulkan informasi hasil karya kontraktor atau pemborong ini dari sebelumnya tentu sudah tergambar. Apabila sesuai dengan keinginan anda tidak terlalu banyak untuk rewel, begitu sebaliknya. Karena kualitas pekerjaan di bangunan utama ini cukup penting karena menggambarkan cita-cita anda untuk aset yang dibanggakan ini tetap punya kualitas saat tinggal disana kelak.
5. Membangun instalasi listrik tentu hal yang sangat penting membuat sebuah rumah menjadi lebih berwarna. Apalagi saat sekarang ini semua aktifitas sudah menggunakan listrik sehingga memudahkan pekerjaan. Khusus bagi anda membangun rumah lihat apakah tiang listrik terdekat sudah tersedia di area sekitar, jika tidak ada anda harus memastikan aliran listrik nanti dapat masuk ke properti rumah nanti.
TIPS: aspek ini harus anda perhatikan dengan seksama, apakah sudah masuk dalam pengerjaan dari kontraktor atau pemborong untuk mengurusi semua prosedur memasukan aliran listrik ini dari PLN. Jika anda lupa maka akan terjadi lepas tangan dan alasannya nanti mereka tidak bertanggung-jawab untuk melakukannya. Harus dibicarakan secara rinci kepada mereka supaya satu pekerjaan bisa menyeluruh.
6. Hal pekerjaan rumah sudah tentu pasti ada perijinannya ke pihak terkait seperti ke pemerintah kota setempat. Untuk perijinan ini sebagai awal bagi pemborong atau kontraktor untuk melakukan pekerjaan sehingga tidak terganggu. Jika ijin tidak ada tentu akan menghentikan pekerjaan karena belum dikeluarkannya surat dari pejabat yang berwenang. Poin ini cukup krusial dan anda sebagai pemilik rumah harus membicarakannya karena jika lengah akan menjadi celah mereka untuk berlepas tangan.
TIPS: Patut juga anda bicarakan karena aspek ini terkadang teringat saat pekerjaan sudah akan dimulai. Karena apa pembicaraan ini bisa masuk ke pekerjaan utama di pemborong dan kontraktor. Jika tidak tersebutkan maka pemilik rumah akan mengurusnya sehingga waktu anda mungkin lebih banyak tersita disini. Celah ini akan memberikan semacam peluang pemindahan pekerjaan dan pastinya hemat uang dari sisi mereka akan berkurang. Pola seperti harus anda ketahui supaya tidak terjadi "dispute" saat pekerjaan sudah mulai dikerjakan. Jenis perijinannya dimulai dari IMB, Amdal, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan di properti anda.
Setelah tahap internal dan eksternal ini dibicarakan pastinya akan terjadi kesepakatan di masing-masing item-nya. Sehingga tertuang dalam perjanjian hitam atas putih mengikat kesepakatan tersebut untuk dikerjakan di periode yang telah ditetapkan. Sebagai pemilik rumah ada beberapa poin penting harus terjelaskan dengan kuat agar semua kesepakatan ini berjalan dengan baik.
Perjanjian antara pemilik rumah dengan pemborong atau kontraktor ini berisikan nilai kontrak borongan, jangka waktu penyelesaian pekerjaan, hingga tata cara pembayaran. Untuk aspek pekerjaan anda sudah mengetahui secara rinci dari poin yang saya jelaskan diatas. Yang menjadi garis bawah penting adalah tata cara pembayaran, sistem yang diterapkan sebaiknya progres pekerjaan secara bulanan atau termin. Ilustrasinya saat pekerjaan dimulai dibayar 25%, kemudian progres terus berlanjut menjadi 50%, dan seterusnya. Tergantung kesepakatan anda sebagai pemilik rumah dengan pemborong tersebut. Sistem pembayaran tentu sangat bebas dapat secara tunai atau transfer, mekanismenya dapat disesuaikan.
Anda berhak mendapatkan rincian lengkap RAB (rencana anggaran biaya) yang dikeluarkan oleh kontraktor atau pemborong ini. Setiap item bahan bangunan yang akan dipakai tercantum dengan rinci termasuk ukuran, merek, dan jumlah. Dapat juga anda minta spesifikasi untuk masing-masing bahan bangunan tersebut agar ketahanan hingga minim perawatan beberapa tahun tidak anda lakukan sama sekali sehingga budget yang dipersiapkan dapat digunakan ke hal yang lebih produktif lagi.
Khusus anda yang mengikat pekerjaan dari awal sampai akhir sebaiknya minta gambar atau cetak biru dengan masing-masing detilnya. Misal seperti struktur tiang beton, besi yang digunakan, instalasi, hingga aliran listrik.
Jika pemborong atau kontraktor profesional mereka akan memberikan flow chart alur pekerjaan dengan adanya diagram progres sebuah pekerjaan secara teori sehingga anda dapat melihat tata kelola pekerjaannya terjelaskan di diagram tersebut dan paham apa saja pekerjaan yang dilakukan setiap hari. Dari modal diagram ini anda sudah mengerti progres yang siudah terselesaikan sehingga termin yang akan dibayarkan sudah terlihat dengan jelas.
HAL YANG TERJADI SAAT PEKERJAAN SEDANG BERJALANAN.
Sharing pengalaman yang dialami oleh keluarga saya menggunakan kontraktor atau pemborong membangun rumah dari awal adalah semua pekerjaan memang mereka yang mengerjakan. Tetapi untuk bahan bangunan dari pihak keluarga yang bertanggung-jawab. Jadi, pola pembayarannya terlepas dari semua bahan bangunan sehingga kontrak pekerjaan dapat tersesuaian dengan sendirinya.
Apa yang terjadi setelah pekerjaan ini sudah hampi 80% selesai?. Prediksi bahan bangunan yang dipakai ternyata melebihi dari kesepakatan sehingga tambahan yang harus dibeli menjadi membengkak. Akibatnya jangka waktu pekerjaan menjadi bertambah sehingga nilai kontrak menjadi membengkak pula. Hal semacam ini akan menjadi semacam dispute yang cukup alot sehingga argumen antara pemilik rumah dan mereka menjadi intensif sekali.
Dampaknya setelah bangunan selesai adalah ada bagian tertentu hasil kerjanya tidak maksimal. Banyak terjadi kebocoran hingga rembesan air yang masuk melalui dinding rumah. Akibatnya pemilik rumah terpaksa mengeluarkan uang ekstra cukup banyak melakukan renovasi di bagian tersebut. Sehingga hubungan menjadi tidak baik karena bukan kesalahan dari pemilik rumah ditimpakan dan pemborong diuntungkan karena berambahnya jam kerja. Uang untuk upah bertambah hingga bahan bangunan juga bertambah, tetapi hasil akhirnya terpaksa dilakukan renovasi lagi oleh tukang lainnya. Rugi tiga kali sang pemilik rumah.
Baca juga: Cara Mendapatkan Tukang Bangunan Profesional Melakukan Pekerjaan Dengan Bagus Dan Sesuai Keinginan Pemilik Rumah
PELAJARAN APA YANG DIPETIK DARI FENOMENA INI.
Mungkin hal ini bisa saja terjadi pada siapa saja, dengan pengalaman ini tentu akan ada pelajaran penting yang harus dibentengi. Seperti pekerjaan bertambah di satu zona yang tidak diketahui oleh pemilik rumah sehingga nilai kontrak menjadi bertambah termasuk bahan bangunan. Sebaiknya di kontrak tersebut menyebutkan pasal jika terjadi over budget maka pemilik rumah tidak bertanggung jawab sepenuhnya, tergantung dari kesepakatan nantinya seberapa urgensi over yang terjadi.
Memang keluarga saya tidak ada menyebutkan over di kontrak sehinga kontraktor atau pemborong mempunyai celah untuk mulai sedikit "menipu" atau membuat "kecurangan" sehingga pemilik rumah terpaksa melakukannya. Pasal ini sebaiknya tercantumkan di nilai kontrak karena mereka tidak mungkin mengada-ngada dengan pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan kesepakatan tetapi ada hal lain yang terjadi tidak diketahui maksudnya oleh pemilik rumah khusus pemula yang belum ada pengalaman pola seperti ini.
Intinya, kerjasama ini harus menyeluruh di mulai dari proses hingga sampai akhir. Dan sebaiknya sebutkan juga garansi pekerjaan ini seberapa lama, jika pemborong berani memberikan garansi dan jika ada perbaikan akan ada bantuan sehingga kenyakinan hasil kerja mereka dapat diandalkan.
Akhirnya, sebelum proyek selesai ada semacam tahap khusus saat rumah serah terima sebaiknya anda pemilik rumah lihat kembali progresnya di seluruh aspek. Tidak hanya dari bangunan saja tetapi semuanya. Apabila sudah sesuai dengan keinginan pemilik rumah maka termin akhir akan dilunasi. Untuk perlunasan sebaiknya anda tahan dulu sampai pekerjaan yang anda inginkan memang selesai sempurna tanpa ada cacat sama sekali. Jadi, tarik ulur ini cukup penting supaya mereka lebih profesional mengerjakan keseluruhannya.
Baca juga: Kecurangan Tukang Dengan Sistem Gaji Harian Saat Bekerja: Sharing Pengalaman
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar