Rekan yang suka mendaki gunung tentu sangat merasakan sekali manfaat untuk diri sendiri, komunitas, hingga lingkungan di masyarakat. Hobi yang sudah mendarah daging selalu ada waktu di sepanjang tahun untuk melihat keindahan alam di atas puncak membuat hasrat begitu menggelora di saat bulan tertentu dengan senyum semringah. Rata-rata pendaki umur dimulai dari 17 tahun hingga umur 40 tahun akan bersama-sama meniti jalan di rute mendaki, melereng, menurun, dan datar. Keseluruhan rute ini akan menguji fisik hingga proses manajemen waktu harus selalu terpenuhi dengan tepat untuk sampai di shelter yang direkomendasikan oleh para pendaki terdahulu.
Hobi mendaki gunung ini sangat banyak sekali saat di SMU (Sekolah Menengah Umum) sudah ada penelusuran bakat pecinta alam yang bekerjasama dengan MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) untuk proses dasar pengenalan eksplor alam liar. Jadi, tidak bisa di tolak lagi penelusuran minat ini sudah ada jalurnya di mulai dari sekolah dan terbentuk komunitas di berbagai daerah. Artikel ini cukup panjang semoga kita semua termasuk saya mendapat pembelajaran dari pengalaman mendaki gunung ini. Seluruh proses dan hal yang menyertai membuat tubuh respon baik sehingga akan membuat manfaat bagi kesehatan terutama proses pernafasan hingga organ internal tubuh. Terlihat rata-rata para pendaki punya fisik baik karena aktifitas baik yang mereka lakukan memberikan dampak signifikan terhadap hidup mereka menjadi lebih sehat.
Persiapan Sebelum Mendaki Gunung Untuk Pemula.
Mendaki gunung tidak seperti pergi ke pasar, siap sendal jepit di pakai hampiri sepeda motor langsung tancap gas. Tidak seperti itu, harus ada persiapan yang sangat matang agar rencana ini sesuai dengan perhitungan waktu, cuaca, dan rombongan yang ikut.
Persiapan ini cukup menyeluruh bahkan harus rinci di mulai dari berangkat, siapa saja yang ikut, proses penghitungan perlengkapan dan barang yang akan di bawa, transportasi, hingga logistik untuk masing-masing pendaki. Rentetannya sangat panjang sekali sehingga terutama juga harus anda seseorang yang ditunjuk sebagai ketua rombongan mengakomodir seluruh anggota yang ikut nanti. Berikut penjelasan lengkapnya untuk persiapanny:
1. Persiapan Perlengakapan Mendaki Gunung.
Ketua rombongan harus mampu membimbing semua anggota lain untuk bersama-sama mempersiapkan perlengkapan mendaki gunung jauh-jauh hari. Persiapan ini dilakukan agar tidak ada potensi kekurangan hingga kelupaan barang yang akan di bawa apalagi pendaki pemula yang masih awam.
Setiap rute mendaki punya keunikan tersendiri bahwa ada jalur yang sangat ekstrim sekali saat melangkahkan kaki untuk pertama kali memasuki pintu rimba. Semua peralatan yang akan di bawa ini peruntukannya ada untuk anggota pendaki dan seluruh rombongan. Jangan sampai salah, kebutuhan untuk masing-masing anggota sangat berbeda begitu juga dengan rombongan keseluruhannya.
2. Cek Kondisi Kesehatan Tubuh Seluruh Anggota.
Aktifitas beras saat mendaki gunung harus memiliki kesehatan tubuh prima tidak sakit dan fit. Ilustrasinya seperti ini: jadwal keberangkatan 3 bulan lagi dan sebelum proses mendaki gunung dilakukan seluruh anggota pendaki harus memelihara kesehatan penuh dan wajib. Karena perjalanan ini akan menguras tenaga maka mengumpulkan tenaga atau kondisi tubuh harus dipersiapkan pula. Rute tempuh selalu lama saat memasuki rute ekstrim sampai dengan 8 jam tentu tidak semua orang mampu melakukannya, apalagi seorang pemula yang butuh mentor untuk menjalankannya.
Bagi rekan pemula yang punya riwayat penyakit tertentu akan mempengaruhi kondisi tubuh harus waspada. Anda harus ada pengecekan kesehatan tambahan ke dokter ahli. Konsultasikan bagaimana kondisi terkini dan rentang waktu 3 bulan sebelum keberangkatan nanti harus ada uji empriris dokter apakah layak untuk ikut mendaki atau tidak diperbolehkan.
Poin yang menjadi perhatian adalah sifat anak muda yang selalu menguras tenaga ekstra saat bermain hingga berkumpul sesama sebaya. Seperti begadang, bermain games marathon sampai pagi, hingga kurang tidur. Habit seperti ini harus dihentikan total saat ingin juga mendaki gunung. Pola hidup sehat dan asupan makan penting diperhatikan setiap hari supaya rangka tubuh akan terselimuti dengan kesehatan fit dan siap berangkat mendaki gunung.
3. Pakaian Tepat Saat Mendaki Gunung.
Memperhatikan pakaian yang kan di pakai nanti akan berbeda dengan pakaian keseharian. Cuaca yang tidak menentu bahkan ekstrim tiba-tiba maka pendaki harus memakai pakaian tepat agar tidak terjadi hipotermia saat menempuh rute nanti. Pakaian sebagai hal yang krusial dan sangat penting sekali untuk diperhatikan karena akan berdampak pada kenyamanan di lingkungan alam rimba nanti.
Jika pendaki telah melaksanakan hal ini dengan baik maka langkah kaki hingga ayunan tangan akan mudah terkontrol sempurna. Apalagi rute dengan medan yang sangat bervariasi di setiap waktu harus di bantu oleh pakaian supaya kondisi fit tubuh sehat akan berakselerasi dengan baik untuk pijakan berikutnya. Jangan anggap remeh masalah pakaian, saat mendaki gunung pakaian hangat harus selalu di pakai. Apakah bahannya wool atau pun jaket sesuaikan dengan kesempatan.
4. Pakai Sepatu Khusus Untuk Mendaki Gunung.
Mendaki gunung punya sepatu khusus bukan jenis sepatu olah raga apalagi sepatu untuk kantoran. Menaklukan medan punya sol sepatu yang kokoh tidak mudah slip dan kaki melangkah dengan mudah. Memang pengalaman menyebutkan seperti ini, supaya kaki ini kuat tercengkram nyaman oleh sepatu saat kaki melangkah. Dampaknya akan menjaga pergelangan kaki, pijakan yang stabil hingga keseimbangan tubuh yang akan terbentuk maksimal.
Rute yang akan dilalui nanti bermacam-macam medan, khusus untuk rute tanjakan tanah sedikit basah maka sol sepatunya harus mampu menyesuaikan saat pijakan dan cukup mudah untuk mengangkat kaki untuk pijakan berikutnya. Begitu masuk ke rute berbatu dengan kemiringan tertentu maka sebaiknya di bantu oleh tongkat untuk menjaga keseimbang tubuh melangkah bersama beban di punggung. Tongkat ini sebagai penopang tubuh untuk mencegah terjadi benturan, slip, hingga posisi pinggul tetap nyaman saat memasuki area bebatuan ini.
5. Logistik Cukup Terutama Air.
Saat memasuki pintu rimba semua logistik haru cukup selama pendakian ini. Untuk air paling penting dan pastikan saat sampai di shelter nanti apakah ada mata air alam mengalir untuk pengisian air minum. Jika tersedia dan masih menglir maka saat kaki pertama kali melangkah sampai ke shelter tersebut cukup paling ada sisa tidak terlalu banyak.
Perhitungan ini sebenarnya berdampak pada beban yang akan di bawa. Berat air yang berlebihan akan memberikan efek pada tubuh akan cepat capek, untuk menguranginya air yang di bawa ini harus sesuai dengan kebutuhan saat sampai ke tujuan tersebut.
6. Proses Penyusunan Perlengkapan Di Ransel Harus Rapi dan Tepat.
Proses penyusunan perlengkapan yang di bawa nanti harus ada tekniknya supaya ransel bisa tegak rapi dan tidak meleot. Teknik ini harus dipahami oleh para pendaki termasuk pemula supaya saat berada di punggung terasa nyaman dan berada di posisi yang tepat.
Ransel yang baik akan memberikan kenyamanan apalagi bahannya terbaik, lentur, tahan air, dan memiliki tempat penyimpanan cukup. Tag untuk meletakan sepatu seperti cantolan kuat di luar tas ransel harus ada karena ada beberapa pendaki membawa dua sepatu karena rutenya cukup ekstrim dan harus ada jenis sepatu penunjang di pakai untuk melewatinya.
Kondisi ransel harus kuat pilih ukuran yang cukup untuk satu orang pendaki. Dengan pemilihan yang tepat berarti anda sudah memperhatikan kesehatan di pendakian nanti. Tinggi dan berat sebagai patokan penting pemilihan tas ransel ini, tidak mungkin tinggi 160 cm membawa tas ukuran jumbo saat mendaki. Ilustrasi contohnya seperti itu.
Baca juga: Cara Memilih Tas Carrier Yang Baik Untuk Traveling Atau Mendaki Gunung
Masalah Kesehatan Sering Terjadi Saat Mendaki Gunung.
Pengalaman yang telah disebutkan oleh rekan lainnya sharing informasi melakukan saat pendakian ada persamalahan kesehatan muncul di sesama anggota rombongan. Pelajaran ini akan memberikan pelajaran pada kita semua, apa saja masalah kesehatan yang sering muncul dan perlu diwaspadai.
Permasalahan kesehatan sangat krusial sekali apalagi berada di gunung jauh dari pusat keramaian kota. Potensi terjadinya permasalahan ini mungkin saja karena pendaki yang mengacuhkan kesehatan tetap kekeh ikut memberi mimpi buruk bagi seluruh anggotan yang ikut.
Takut atau Trauma Ketinggian.
Jika pendaki sudah takut atau trauma pada ketinggian maka hobi ini sebaiknya harus menjadi perhatian penuh saat berada di posisi tertentu. Kambuhnya trauma ini saat seseorang sudah merasa tidak mampu mendapaikan oksigen cukup sehingga memberikan dampak pada tubuh yaitu susah tidur, nafsu makan berkurang drastis, dan merasa sakit kepala sangat sering. Trauma ini bisa saja terjadi pada rekan yang tidak ada sama sekali gejala tetapi karena pengaruh tertentu bisa terbawa. Waspada selalu kemungkinan ini terjadi.
Jika rute pendakian ini sudah melebihi 2400 dpl tentu memberikan efek yang sangat krusial sekali. Gejala yang dirasakan menurut rekan kita menyebutkan bahwa sesak nafas, lelah, letih, dan tubuh merasa lemah. Potensi untuk ketakutan akan terjadi.
Berikut ada kemungkinan yang bisa terjadi saat trauma ketinggian ini terjadi pada rekan-rekan lainnya:
a. Pendaki akan terlihat sesak nafas saat istirahat atau berbaring. Tubuh akan respon terhadap situasi yang terjadi sehingga pendaki memberikan aksi terhadap suasana yang dirasakan.
b. Anggota tubuh yang terlihat adah kuku dan kulit menjadi biru sebagai tanda pendaki telah kekurangan oksigen. Bahkan terlihat pendaki batu sebagai respon dari organ paru ada cairan yang lebih.
c. Lendir saat batuk bahkan ada busa keluar dengan warna pink. Sebagai tanda bahwa darah tersebut dari organ paru yang sudah mulai rusak.
b. Pendaki merasa jantung berdebar kencang bahkan akan membuat lelah untuk melaluinya
c. Tidak mampu lagi melangkahkan kaki dengan baik, untuk duduk saja sudah kewalahan apalagi melanjutkan perjalanan.
d. Gengsi mengatakan ke rombongan takut di bully bahwa tubuh telah memberikan gejal tidak menceritakan keadaan yang sebenarnya.
Pencegahan Jika Terjadi Trauma Ketinggian.
Ketua rombongan harus memahami semua yang terjadi ini karena telah memiliki pembekalan khusus mendaki gunung. Pencegahan yang akan dilakukan sebagai berikut:
a. Segera ambil posisi mendaki secara perlahan saat memulai di pintu rimba. Tentu fisik anggota lain sudah mulai terkuras maka semua anggota tetap tenang untuk menghadapi rintangan tambahan, jangan sampai panik terbesit di pikiran. Ketenangan harus selalu di kontrol supaya kenyamanan mendaki tetap dalam zona baik.
b. Mungkin sebagai pemula tidak memahami dengan seksama bahwa kondisi seperti ini dapat diatasi dan di bantu oleh semua anggota pendaki dapat bisa pulih berangsur-angsur. Apabila pemula tersebut sudah mengetahui bahwa trauma ini ada maka akan membawa obat analgesik untuk segera menurunkan rasa sakit. Jika tauma ketinggian ini tinggi maka dapat dikurangi gejalanya dengan minum air putih yang cukup selama pendakian nanti.
c. Apabila ketua rombongan melihat pemula tersebut tidak ada perubahannya maka harus mengambil tindakan untuk turun ke shelter yang lebih rendah atau mengurungi niat untuk mendaki sampai ke puncak. Rekan harus segera mendapatkan pertolongan karena menyelamatkan nyama sangat utama. Segera bawa ke rumah sakit terdekat di kota untuk diperiksa oleh dokter jaga disana.
d. Hal yang menjadi perhatian bagi ketua rombongan dan anggota bahwa kesehatan fisik harus utama jangan pernah disepelekan karena rute yang akan dilalui ini sangat ekstrim. Apabila memang salah satu anggota ada terdeteksi dan memang ingin ikut juga di ekspedisi ini maka harus membawa perlatan ekstra tetapi hal tersebut tidak akan memungkinkan. Seperti tabung oksigen portable dengan ukuran tertentu akan menyulitkan saat treking nanti. Tekankan dari awal dan selalu beri penjelasan kepada pemula agar supaya kejadian yang sudah dirasakan oleh pendaki lainnya tidak terjadi pada rombongan pendaki berikutnya.
Baca juga: Tata Cara Lengkap [A-Z] Mendaki Gunung Singgalang Sumatera Barat Indonesia Khusus Pemula
Pemulihan Setelah Naik Gunung.
Setelah pendakian telah dilakukan dengan baik bahkan semua rencana yang telah ditetapkan sesuai dengan harapan. Semua anggota yang ikut sudah merasakan treking hingga kebersamaan beberapa hari untuk menyelesaikan hobi yang tidak semua rekan mampu melakukannya begitu sempurna dirasakan. Saatnya pemulihan setelah naik gunung segera dilakukan.
a. Setelah sampai di rumah masing-masing maka anda semua harus istirahat total hingga pemulihan otot terlaksana dengan baik. Lama waktunya 3-7 hari saat setelah sampai di rumah. Istirahat total ini anda masih tetap bergerak melakukan olah raga kecil agar tetap fit setiap hari.
b. Minum air putih yang cukup dan pastikan cairan yang ada di dalam tubuh harus cukup. Karena saat mendaki gunung keringat yang dikeluarkan cukup tinggi bahkan proses nafas mengeluarkan cairan ini segera digantikan saat istirahat total. Jika memungkinan anda minum air kelapa yang mengandung elektrolit alami untuk mengganti ion yang sudah keluar habis saat menaklukan treking mendaki gunung.
c. Bersihkan diri dari semua kotoran yang menempel terutama bekas bunga hutan atau serbuk sari yang melekat di tubuh. Segera bersihkan karena ada sebagian tanaman hutan ini membuat kulit gatal jika tidak segera di buang akan menimbulkan ketidaknyamanan. Mandi menggunakan air hangat sebagai cara terbaik agar tercipta rileks di tubuh apalagi di sendi tulang terasa mak-nyus.
d. Beri kompres di area otot tertentu yang telah stres bekerja saat melangkahkan kaki. Biasanya area yang sangat sering terasa adalah di sekitar lutut, betis, hingga pergelangkan kaki. Untuk punggung saat membawa tas ransel terasa pegal dapat melakukan pijat. Lakukan sesuai dengan kesempatan agar dapat menyelesaikan istirahat ini segera dan beraktifitas kembali.
e. Jika diperlukan gunakan balsem atau gel untuk membantu otot tetap lentur dan tidak terasa capek di tubuh. Banyak sekali jenisnya dan segera dibaluri ke area yang membutuhkan.
Baca juga: Cara Menyusun Barang Di Tas Ransel Carrier Supaya Punggung Tidak Cepat Capek Dan Pegal
Hikmah Mendaki Gunung.
Setiap aktifitas yang dilakukan akan memberikan hikmah kepada seseorang yang menjalankannya termasuk mendaki gunung. Mendaki gunung memberikan pelajaran kepada semua anggota yaitu kerja tim dengan kekompakan yang solid, tercipta rasa syukur kepada Allah SWT untuk bisa melihat keindahan alam, hingga merasakan setiap perjuangan mulai dari persiapam hingga sampai ke puncak.
Semua momen berharga ini hanya bisa langsung dilakukan sehingga setiap treking dan rute yang ditempuh punya pembelajaran kepada diri sendiri. Menjaga attitude selama mendaki gunung selalu dilakukan. Selalu sopan dan santun saat menjelajah karena alam yang akan ditaklukan untuk setiap kaki melangkah. Setiap gunung punya pesona tersendiri, keunikan, hingga ketinggian. Semakin sering melakukan pendakian akan memunculkan jiwa pertualangan karena sudah tertempa semua permasalahan yang dihadapi saat pendakian ini berlangsung.
Setelah pemulihan dilakukan di rumah efek sehat dirasakan pada tubuh adalah bernafas lebih enteng dan sehat tubuh sangat terasa sekali. Berbagai treking yang dilalui itu membuat respon positif seluruh anggota tubuh menjadi menigkat. Terasa segar karena oksigen yang di hirup saat berada di pegunungan berdampak positif pula pada organ internal terutama paru-paru. Karena kualitas oksigen yang bersih proses pernafasan ke paru-paru menjadi hal sangat penting tersalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Manfaat Mendaki Gunung Menurut Islam.
Rekan yang telah melakukan pendakian gunung akan merasakan hal ini, khsusu rekan muslim anda akan memperbaiki kualitas iman kepada Allah SWT karena telah melihat dari dekat hasil ciptaannya yang tidak bisa disamakan. Meningkatkan jumlah pahala karena telah banyak bersyukur semua kesempatan dan kesehatan yang telah diberikanNya menyelesaikan misi ini tepat waktu tanpa ada kekurangan satu pun.
Efek yang akan dirasakan kepada pendaki yang sudah melakukan ini semua adalah menjadi sopan santun meningkat, tidak menyombongkan diri, selalu membantu sesama, bahkan berbagi ilmu untuk kebaikan selalu terjadi saat seseorang meminta pertolongan. Walau pun terlihat sangat melelahkan mendaki gunung tetapi manfaatnya sangat besar bagi pendaki itu sendiri. Mereka akan merasakan betapa senangnya menyelesaikan semua treking yang dilalui dengan baik atas berkat doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT atas semua pertolongan selama misi ini berlangsung. Selamat saat puncak dan selamat pula sampai ke rumah tanpa ada kekurangan satu pun.
Baca juga: Cara Memilih Tas Carrier Yang Baik Untuk Traveling Atau Mendaki Gunung
Manfaat Mendaki Gunung Bagi Wanita.
Tidak hanya pria saja yang melakukan mendaki gunung tetapi wanita juga sudah mulai menyukai eksplor alam seperti ini. Tentu manfaat yang dirasakan oleh wanita saat selesai melakukan pendakian gunung ini sangat terlihat pada:
1. Tubuh Tetap Ramping dan Sehat.
Jika berat badan pada wanita tinggi punya kegelisahan tersendiri, tetapi wanita yang gemar melakukan mendaki gunung tubuh yang akan tercipta tetap ramping dan sehat. Karena treking yang dilalui sangat menguras tenaga maka lemak-lemak yang melekat di otot akan dibakar sempurna dan akhirnya hilang membat otor menjadi kencang. Hobi ini tentu menjadi perbincangan tersendiri di media sosial melihat wanita yang hobi mendaki gunung terlihat lebih ramping, sehat, dan pastinya berambah cantik.
2. Momen Untuk Menghilangkn Stres.
Wanita tentu banyak sekali stres saat berinterksi dengan lingkungan hingga ke diri sendiri. Melakukan hobi mendaki gunung bersama-sama tim rombongan wanita lainnya akan memberikan dampak positif di internal hati. Yaitu, merasa terbebaskan dari stres yang selama ini terbelengu di pikiran. Suasana yang tidak karuan seperti sensitif berkepanjangan maka hobi ini dapat menjadi salah satu solusi bagi yang suka alam. Bergabung sesama hobi yang sama akan terbentuk suasana lebih cerita bahkan senyum yang terbentu sangat mudah sekali.
3. Memperkuat Kesabaran Untuk Sebuah Ujian.
Treking yang akan dihadapi ini merupakan ujian kecil untuk sampai ke puncak gunung. Ibaratnya anda seseorang yang punya cita-cita tentu harus ada langkah awal sampai ke tujuan. Sama dengan mendaki gunung, tidak mungkin langsung sampai ke puncak harus melewati semua treking jalan untuk sampai ke masing-masing shelter. Semuanya butuh kesabaran, setiap satu treking sudah selesai maka kesabaran anda sudah mulai terukur dengan baik. Apalagi semua treking sukses maka kesabaran anda untuk menyelesaikannya dengan baik merupakan capaian terbesar yang sudah anda ciptakan untuk diri sendiri. Wanita seperti ini tentu sudah punya modal untuk bisa diandalkan saat mengarungi rumah tangga bersama pria yang beruntung mendapatkannya.
4. Sikap Bersyukur Berlimpah Ruah.
Semua kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada wanita yang beruntung ini tentu akan menimbulkan rasa syukur di dalam hati. Tidak semua wanita mampu melakukan hobi ekstrim seperti ini apalagi menyelesaikan treking ekstrim untuk sampai ke puncak. Rasa syukur ini tentu akan mendekatkan diri kepada sang pencipta yang sudah menghadiahkan pemandangan alam yang mempesona ini secara gratis. Jadi, wanita akan terlihat mengagumi semua keindahan alam dan pastinya ada penciptanya yaitu sang Kholiq yang Maha Kaya dengan semua kemampuanya untuk mencipta.
Efek Kesalahan Mendaki Gunung Bagi Wanita Pemula.
Wanita yang suka mendaki gunung tentu ada efeknya dirasakan bahkan sesama tim ada hal yang unik terlihat. Tentu saja efek yang menyeluruh ini akan menjadi momen yang tidak akan terlupakan saat bersama-sama menyelesaikan semua treking dengan baik. Berikut penjelasannya:
1. Persiapan Kurang Memadai.
Wanita pemula saat melaksanakan pendakian gunung ada momen mengabaikan fisik terutama saat masuk masa haid. Tentu di fase ini wanita sangat lemah bahkan emosi tidak stabil untuk menghadapi permasalahan terutama hal ekstrim seperti mendaki gunung. Momen keberangkatan hampir sama dengan masa haid sehingga mengabaikan, tentu hal seperti ini tidak boleh dilakukan. Berdampak tidak baik selama treking nanti.
2. Selalu Takut Dengan Makan Cemilan Selama Mendaki.
Tentu saja masalah berat badan yang selalu dipikirkan oleh wanita, malas untuk makan cemilan selama treking. Tubuh banyak bekerja untuk membakar lemak yang ada menghasilkan energi digunakan untuk melangkah. Jika asupan kurang akan terasa lapar maka di momen ini wanita sangat malas atau enggan melakukannya karena alasan berat badan. Rekomedasi cemilan yang mengenyangkan dan tahan lama adalah makan coklat di zona dingin agar tubuh tidak cepat lelah. Jadi harus perhatikan tubuh untuk mendapatkan makanan tambahan agar kenyamanan mendaki gunung tetap terlaksana dengan baik.
3. Membawa Barang Yang Tidak Dibutuhkan.
Memang wanita selalu bingung untuk membawa perlengkapan sendiri saat melakukan pendakian gunung. Ada saja yang menghalangi bahkan hasrat untuk bergaya selalu ada di dalam pikiran. Pemula memang seperti itu, membawa barang yang tidak dibutuhkan selalu diprioritaskan. Saat ini lah sesama rekan selalu menasehati untuk membawa perlengkapan yang penting saja agar tas ransel tidak terlalu berat bersandar di punggung. Kenyamanan kaki melangkah dengan barang bawaan saling berhubungan. Patut diperhatikan dengan seksama agar mendaki gunung ini tetap dalam zona menyenangkan.
4. Sepatu Dipakai Tidak Sesuai.
Keinginan sebagian wanita memang harus tampil beda termasuk dalam sepatu. Untuk melakukan aktifias mendaki gunung ada sepatu khusus agar supaya kaki melangkah tetap dalam kondisi baik dan kokoh. Salah pilih sepatu akan memberikan efek tidak baik karena disesuaikan dengan medan, bisa saja terjadi slip atau terjatuh saat kaki meletakan pijakan di area tertentu. Apalagi jalan tanah yang berair harus ditopang dengan sol sepeatu yang kokoh supaya cegkaraman di tanah melindungi tubuh dari bahaya yang bisa saja terjadi.
5. Suka Bicara Sembarangan Tanpa Kontrol.
Jika wanita ingin melakukan jelajah alam seperti mendaki gunung ini tentu menjaga ucapan harus di kontrol setiap saat. Di alam tentu kita tidak sendiri ada hal gaib yang berdampingan dan bisa saja terganggu dengan ucapan yang dikeluarkan nanti. Pastikan ucapan baik, sopan, dan memang layak untuk disebutkan ini menjadi perhatian bagi wanita yang suka ember semua kata diucapkan. Tentu kontrol ucapan ini harus dibiasakan sebelum melakukan hobi ini agar tetap terjaga kenyamanan untuk semua pihak.
6. Jangan Buang Tisu Apalagi Pembalut.
Aktifitas pertisuan tentu wanita selalu melakukannya seperti lap tisu wajah sampai tisu pembalut. Kedua aktifitas ini harus di jaga, jangan buang sembarangan apalagi pembalut yang sudah ada noda segala. Tentu kenyamanan di sekitar rute pendakian ini akan tidak menyenangkan dan harus menjadi perhatian bagi wanita pemula. Sampah ini harus di buang pada tempatnya, karena alam pegunungan bukan tempat sampah. Bawa kembali sampah tersebut dan buang di tempat yang telah disediakan di pintu rimba oleh petugas hutan.
Dampak Positif dan Negatif Mendaki Gunung.
Semua kegiatan yang dilakukan sudah tentu pasti akan menimbulkan dampak positif dan negatif termasuk mendaki gunung. Jika rekan ingin juga menekuni hobi ini maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
Dampak Positf.
Pengalaman yang sudah dirasakan oleh para pendaki ini akan memberikan pelajaran penting di dalam diri yang tidak dapat dilupakan. Dampak positif yang dimaksuda sebagai berikut:
1. Sebagai cara untuk mengurangi stres.
Aktifitas keseharian para pendaki memumpunyai lingkup pekerjaan yang berbeda-beda. Apalagi keseharian yang selalu ada saja momen yang membat sibuk tentu harus segera dilepaskan supaya tubuh tetap dalam kondisi stabil. Salah satu cara untuk mengurangi stres ini sudah banyak dirasakan oleh rekan lainnya, setelah pulang rasana pikiran enteng dan siap melaksanakan aktifitas rutin lainnya.
2. Meningkatkan Memori Lebih Baik.
Semua treking yang dilalui akan memberikan dampak pada semua sistem persyarafan tubuh termasuk memari di otak. Sikap yang ditimbulkan ini akan tercipta positif terus karena semua hal yang dihadapi selalu berfikir baik untuk sampai ke shelter hingga puncak gunung. Kemampuan pikiran selalu bersih dengan aktifitas sehat laksana seperti olah raga. Ada rute tanjakan, landai, hingga datar sebagai momen terbaik untuk pendaki melakukan gaya masing-masing. Saat kemiringan tinggi akan serius dan saat treking sudah mendatar rileksasi akan terwujud.
3. Rasa Bahagia Terwujud.
Momen berharga yang telah dilakukan akan tercipta pengalaman yang tidak bisa terlupakan. Apalagi perjalanan mendaki gunung yang memberikan keindahan alam yang berbeda tentu membuat rasa bahagia akan tinggi. Jika lama waktu treking lama dan panjang maka setiap momen yang didapatkan menimbulkan rasa bahagia yang berbeda-beda pula. Pendaki tersebut selalu melakukannya karena cara ini lah momen terbaik dalam hidupnya untuk meraih puncak bahagia dalam hidup.
4. Menjadikan Diri Lebih Kreatif Untuk Menyelesaikan Masalah.
Ajang asal keterampilan mendaki gunung ini akan membuat yang bersangkutan lebih kreatif. Bagaimana hidup di alam sudah ada pengalaman, bahkan aspek keselamatan yang sudah dipraktekan ini akan menjelma di setiap aktifitas alam. Pengalaman ini tentu pendaki tersebut punya modal untuk menyelesaikan permasalahan hidup di mulai dari aktifitas mendaki gunung yang sudah dilakukan. Momen mengasah diri ini sangat baik dilakukan di masa produktif karena di masa dewasa nanti akan mudah beradaptasi apa pun lingkungan yang akan dimasuki termasuk di dunia kerja.
5. Tercipta Nertworking Baru.
Sesama hobi akan bertemu di tempat yang sama sehingga akan terbentuk networking sebagai awal untuk sukses. Semakin banyak networking yang dimiliki oleh pendaki semakin banyak pula solusi hidup yang akan hadir. Perteman sesama positif pastinya akan membentuk seseorang yang positif pula untuk menyelesaikan semua permsalahan dalam hidup. Perlu juga diketahui bahwa networking sebagai modal dasar untuk berkembang, dan di networking lah semua hal bisa di mulai temasuk dalam rintisan bisnis di masa yang akan datangl
Dampak Negatif.
Ada beberapa poin penting yang menjelaskan bahwa dampak negatif yang dirasakan oleh sebagian pendaki. Tetap juga menjadi perhatian untuk kita semua.
1. Kedinginan di Ketinggian.
Sebagian pendaki tentu ada ada yang tidak tahan dengan udara dingin sehingga menggigil saat pendakian. Namanya hipotermia, jika ada hal alam yang menyebabkan kedingina maka tubuh pendaki langsung respon cepat. Walau sudah dibantu oleh pakaian tentu trauma ini masih ada pada pendaki, tetap waspada.
2. Penyakit Kambuhan.
Tidak semua pendaki punya tubuh sehat terbebas dari penyakit. Keseringan yang terjadi adalah sakit vertigo atau sakit kepala sebelah rasanya berputar dan tubuh pendaki sulit bergerak baik. Biasanya di area yang sudah memasuki ketinggian diatas 2000 mdpl respon vertigo ini bisa saja terjadi pada pendaki. Kenali diri sedini mungkin jika ada gejala maka harus membawa obat untuk menetralisir penyakin vertigo secepatnya.
3. Berdengung dan Berdengin di Telinga.
Kemungkinan ini bisa saja terjadi saat pendaki tidak mengenal dirinya dengan baik. Telinga berdengung dan berdenging ini semacam pola perubahan yang terjadi di tubuh pendaki di saat tertentu. Untuk kekuatannya tidak begitu keras hanya sekejap saja, jika anda sering merasakan hal ini tidak dalam masa mendaki gunung segera kunjungi dokter untuk diperiksa agar momen perjalanan nanti tetap dalam kondisi aman terkendali.
4. Cedera di Ketinggian.
Kasus yang pernah terjadi adalah saat pendaki berada diketinggian tertentu, terjadi cedera yang bermana barotrauma. Cedera yang di deria ini tentu akibat dari tekanan udara di pegunungan sehingga pendaki cedera pada pendengaran. Sebelum berangkat pastikan kemungkinan ini bisa terjadi jika ketinggian gunung sudh diatas 2000 mdpl.
PENUTUP.
Jika anda seorang pendaki gunung yang sudah mengetahui seluk beluk perjalanan treking akan memberikan efek sangat baik seperti proses pernafasan menjadi lebih baik, hidup lebih sehat, dan aspek bahagia tentu akan mengikuti. Sebagai manusia yang selalu bersyukur kepada Allah SWT akan terpanjatkan setiap melihat kemegahan karyaNya yang tidak bisa disamakan.
Khusus pemula anda harus banyak memahami kemungkinan apa saja yang akan muncul saat melakukan pendakian nanti. Menimba ilmu dari pendaki yang sudah punya pengalaman sebagai cara terbaik untuk membentuk diri patuh dan taat semua skema yang telah dilakukan supaya keselamatan dapat terwujud dengan baik. Semakin baik pengalaman yang telah terbentuk tubh akan menjadi sehat, mengenal diri menjadi persoalan tersendiri. Efek kesehatan menjadi lebih fit bahkan tidak perlu lagi mencari tema olah raga apa yang akan dilakukan. Mendaki gunung salah satu olah fisik yang sangat tinggi untuk menjawab seberapa kuat tubuh mampu bertahan di treking yang eksrim untuk sampai di shelter tertentu.
Lihat saja proses yang dilewati oleh para pendaki dari tulisan di atas, tempaan yang sangat banyak selalu terasa. Dari tubuh yang sudah sehat tentu akan memilih aktifitas sehat pula membuat proses pernafasan menjadi lebih baik, oksigen yang terhirup akan memberikan aktivitas alveoli sehingga cadangan oksigen di dalam paru-paru meningkat.
Kebutuhan oksigen bersih yang ada di pegunungan ini akan memberi dampak membaiknya organ internal tubuh hingga proses mengembangnya paru-paru menjadi optimal. Pendaki yang selalu menghirup oksigen yang bagus kualitasnya akan membuat organ paru-paru sehat sehingga pernafasannya dari proses sampai akhir memberi manfaat kepada organ internal yaitu paru-paru dan disalurkan ke sleuruh organ tubuh melalui darah akan memberikan efek sehat. Makanya pendaki terlihat sehat, kekar, dan energik karena efek organ dalam tubuh yang baik pula.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar