Mempunyai mobil pribadi saat berkendara tentu kenyamanan harus disertakan AC (air conditioner) dengan kondisi baik agar panas di dalam tidak terasa. Berjalannya waktu tentu AC ada penurunan kinerja, apakah itu kurang dingin atau penggantian part penunjang aktifitas AC saat dihidupkan. Hampir semua mobil keluaran terbaru dilengkapi dengan AC yang melekat di dekat mesin mobil semakin waktu berjalan harus diperbaiki agar kinerjanya tetap prima.
Pengalaman ini pernah saya rasakan pada mobil keluarga jenis sedan, saat menggunakan AC di perjalanan awalnya masih terasa dingin tapi berlanjut hanya angin saja yang berhembus. Akibatnya, saat berkendara saya merasakan panas luar biasa di siang hari untuk beraktifitas. Sharing ini tentu dapat menjadi perhatian bagi teman-teman lainnya, apa saja yang lakukan untuk membuat kondisi AC ini kembali menjadi baik kinerjanya.
Langkah I.
Untuk langkah pertama saya mendatangi bengkel AC untuk pengecekan, dan menjelaskan pada teknisi keluhan apa yang saya rasakan. Teknisi mengeluarkan peralatan untuk melakukan pengecekan kondisi AC, suhu yang terbentuk, hingga kosentrasi pada freon yang terdapat dalam elemen di dalamnya. Hasilnya, teknisi menyampaikan bahwa kekurangan freon. Dan saya sebagai pemilik mobil mempercayainya dan dilakukan penambahannya.
Hasil akhirnya adalah, setelah beberapa waktu sekitar 2 minggu kondisi AC masih belum juga teratasi. Suhu adem yang saya inginkan tidak terwujud, dan saya kembali lagi ke bengkel tersebut untuk mendapatkan garansi yang diberikan. Setelah melakukan pengecekan lagi, teknisi menyebutkan harus di buka dashboard dalam mobil untuk dibersihkan bagian saluran dan filter AC. Saya mendengar hal tersebut sudah menduga, ada permainan untuk menghasilkan pekerjaan yang sebenarnya tidak seharusnya dilakukan. Akhirnya, saya urungkan niat untuk melakukannya.
Langkah II.
Setelah mendapatkan kasus pertama diatas maka saya mendatangi lagi ke bengkel lain untuk perbaiki AC mobil ini. Setelah pengecekan secara menyeluruh dan part yang melekat di AC ada beberapa komponen yang bocor seperti selang, otomatis AC untuk hidup dan mati tidak berfungsi baik, hingga penambahan freon kembali.
Setelah perbaikan semuanya berjalan dengan lancar selama 2-3 minggu. Hasil kerja cukup bagus tetapi saat pemakaian terjadi insiden selang yang melekat lepas secara mendadak yang mengepul asap putih di sekitar mesin sehingga saya sebagai pemilik mobil panik apa yang terjadi. Kondisi ini saya kembali ke bengkel yang kedua untuk mendapatkan garansi atas pekerjaan yang dilakukan oleh teknisi.
Langkah III.
Kembali ke bengkel yang kedua untuk memperbaiki selang yang terlepas dari sambungannya. Dan pihak bengkel tersebut menyanggupi melakukannya dan mengganti dengan selang yang kondisi lebih baik lagi dari yang telah terpasang. Hasilnya cukup baik dan sekarang masih dalam perhatian saya untuk mengukur profesionalisme pekerjaan di pemilik bengkel.
TEKNIS PEKERJAAN.
Saya ingin mengupas sedikit teknis pekerjaan yang saya amati dari bengkel satu dan kedua. Apa yang saya lihat ini tentu berdasarkan pengamatan saya terhadap teknisi yang terlibat didalam pekerjaan tersebut.
a. Bengkel Pertama.
Teknis melakukan pengecekan tidak menyeluruh hanya fokus pada freon saja. Teknisi yang terlibat hanya junior saja, seniornya melakukan pekerjaan lain. Saat saya mengunjungi bengkel tersebut teknisi senior melakukan pekerjaan yang lebih rumit dan tidak terlihat menolong teknisi junior ini di kasus AC di mobil saya.
b. Bengkel Kedua.
Di bengkel kedua ini teknisi senior terlibat langsung dan beliau kenal dengan perteman dari saudara saya. Jadi ada faktor lain semacam garansi secara individu atas pekerjaan yang akan diberikan kepada saya nanti. Terbukti dengan apa yang saya rasakan, semua pekerjaan yang dilakukan oleh teknisi senior ini lebih terjamin dan garansinya lebih dari bengkel yang pertama.
Perhatian pekerjaannya lebih rinci, satu part di cek secara perlahan sehingga mendapatkan penyebab apa AC ini menjadi tidak produktif seperti semula. Hal ini lah yang memberikan kepuasan tersendiri atas terpecahkannya problema yang saya rasakan sehingga kondisi AC yang saya inginkan dapat terwujud dengan baik.
BIAYA PERBAIKAN AC.
Semua perbaikan ini tentu mengeluarkan biaya untuk jasa teknisi yang terlibat. Berikut rincian biaya masing-masing bengkel.
a. Bengkel Pertama: biaya yang saya keluarkan hanya untuk penambahan freon saja. Karena menurut asumsi teknisi kekurangan freon harus diisi dengan biaya sekitar +/- Rp 250.000 sedangkan garansi saat saya datang tidak ada perubahan tidak ada pembayaran lagi.
b. Bengkel Kedua: biaya yang saya keluarkan tentu lebih banyak karena pekerjaan yang dilakukan cukup banyak dan memakan waktu cukup lama. Dan biaya yang saya bayarkan adalah +/- Rp 800.000
Pengecekan kondisi AC (jasa): Rp 250.000
Spare part: Rp 400.000
Freon: Rp 150.000
GARANSI.
Kedua bengkel yang saya datangi sama-sama beri garansi terbatas atas pekerjaan yang dilakukan. Untuk bengkel pertama diberikan garansi selama 1 bulan sejak selesai pekerjaan. Sedangkan bengkel kedua ada garansi penuh atas pekerjaan, dan jangka waktunya relatif tidak terbatas (sesuai dengan pekerjaan) karena teknisinya kenal sama saudara saya sehingga ada efek segan atas pekerjaan yang tidak tuntas. Bahkan teknisi tersebut menyebutkan jika terjadi hal yang tidak nyaman dapat datang kembali ke bengkel.
Baca juga:
Waspada Membeli Mobil Bekas [Banjir Atau Tabrakan]
Sharing Pengalaman Masalah Umum Mobil Bekas
TIPS PERBAIKAN AC MOBIL.
Dari ilustrasi yang saya jelaskan diatas tentu dapat dipetik beberapa tips saat perbaikan AC mobil khusus pemula seperti saya sehingga menjadikan sebuah pembelajaran yang dapat saya sharing di konten kali ini.
1. Sebaiknya memilih bengkel yang punya reputasi baik seperti dari rekomendasi teman, saudara, atau teman. Dampaknya cukup besar yaitu hasil kerjanya lebih terjamin kualitasnya dan kepuasan atas hasil kerjanya dapat maksimal. Walau awalnya saya tidak mendapatkannya dan begitu saja bertemu bengkel AC langsung minta selesaikan permasalahannya. Untuk rekan lain penting perhatikan poin pertama ini.
2. Walaupun saya memiliki mobil sedan bekas yang telah berumur 7 tahun lebih sudah tentu pasti banyak sekali kerusakan. Menurut saya, untuk kedepannya saya lebih baik memilih membeli mobil baru sesuai dengan budget sehingga permasalahan AC ini tidak menghantui dalam waktu dekat. Memang pelajaran ini sangat membekas di pikiran saya apalagi saat lepasnya selang AC membat kepulan asap putih yang membuat saya terkejut.
3. Garansi harus perlu didapatkan agar hasil kerja dari teknisi dapat dipertanggungjawabkan apabila setelah waktu berjalan tidak memberikan kepuasan pekerjaan mereka. Hal ini saya dapatkan dari bengkel satu dan kedua sama-sama memberikan garansi sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
4. Dari pandangan saya memang butuh waktu juga mengetahui bengkel AC yang punya kinerja bagus seperti kasus saya ini. Nasib-nasiban memang tetapi dapat dipilih setelah pekerjaan yang mereka berikan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di mobil sedan saya ini. Untuk awal mendapatkannya memang dari media sosial, jika tidak ada rekomendasi dari pihak mana pun. Jika mendapat rekomendasi media sosial tentu punya reputasi baik, termasuk komentar positif dari pelanggan yang pernah menggunakan jasa teknisi mereka.
5. Untuk penggantian part bisa saja terjadi saat perbaikan, sebaiknya pilih yang asli dari ATPM (original) yang disebutkan ke teknisi. Karena pengalaman yang saya rasakan tidak asli kualitasnya tidak sempurna kondisinya jika dibandingan dengan part yang asli. Ini menjadi perhatian penuh agar kenyamanan hasil kerja teknis dapat dirasakan penuh.
6. Saat perbaikan AC saya menunggu di bengkel sehingga apabila ada hal yang perlu ditanyakan keluhan lain dapat langsung dijawab oleh teknisi. Hal positif ini memang saya harus menunggu seharian di bengkel untuk melihat pekerjaan teknisi AC disana. Tidak cukup itu saja, terkadang nasehat dari teknisi akan memberikan pengetahuan tambahan bagi saya bagaimana seharusnya dilakukan jika terjadi kasus yang sama.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar