Mungkin ini menjadi pembelajaran buat kita semua saat melakukan trip atau traveling ke luar negeri, ada beberapa penyakit yang sering dialami oleh para turis saat mereka melakukan perjalanan ke beberapa negara. Bukan menjadi rahasia lagi, hal yang tidak menyenangkan ini mereka alami tanpa mereka sadari sehingga terbaring di rumah sakit dalam waktu lama. Tidak cukup itu saja, mereka bisa saja terlunta-lunta karena keterbatasan fasilitas saat di rawat sehingga harus di rujuk ke rumah sakit di ibu kota negara butuh waktu perjalanan yang sangat panjang sekali.
Turis dari luar negeri terutama dari Eropa atau USA sangat berminat sekali mendatangi negara Asia, ASEAN, India, bahkan Afrika Barat sebagai destinasi wisata. Tetapi mereka tidak melihat secara geografi bahwa perbedaan lokasi negara ini ada beberapa penyakit yang sangat mudah terjangkiti. Apa saja kasus yang pernah dirasakan oleh traveler dunia saat melakukan perjalanan, berikut beberapa kasus yang telah terjadi:
A. Penyakit Umum Negara Tropis dan Subtropis.
Jenis penyakit ini sangat umum terjadi di negara tropis dan subtropis berhubungan dengan musim. Jadi kewaspadaan yang harus diperhatikan karena turis telah banyak terjangkiti:
1. Penyakit malaria menjadi penyakit yang sering diderita oleh turis saat mereka melakukan perjalanan ke negara Afrika Barat dan India. Beberapa jurnal yang telah diterbitkan memberikan informasi kepada kita bahwa sekitar 4% dari turis yang melakukan trip ke salah satu negara ini peluang terjangkiti sangat mungkin terhadi karena negara subtropis sangat berbeda dengan negara asli mereka. Khusus trveler pemula mereka terkadang sudah senang duluan tetapi tidak meneliti terlebih dahulu apakah informasi kesehatan kedua negara kurang mereka dapatkan.
2. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut).
Keadaan geografis yang berbeda akan berdampak pada turis yang sedang melakukan perjalanan ke negara tersebut. Masanya sekitar 14 hari terasa tidak nyaman saat bernafas sehingga tubuh akan terasa lemas dan terganggu melakukan perjalanan. Jika tidak cepat ditangani maka akan memperburuk pernfasan sehingga fatal akan berdampak kematian.
3. Batuk dan Influenza.
Cuaca di negar tropis dan subtropis membuat kondisi udara tidak stabil bahkan menyerang kestabilan tubuh turis saat melakukan perjalanan liburan. Batuk dan influenza dua penyakit yang seiring sejalan ini mudah sekali terjangkiti saat turis tidak memiliki tubuh yang sehat dan supan makanan yang memadaai. Berkumpul di lokasi banyak penderita menjadi hal yang harus diperhatikan supaya terjauhi dari penyakit musiman ini.
4. Demam Berdarah.
Selalu awas terhadap daerah hutan atau kepulauan yang memiliki potensi demam berdarah yang tidak saja di Afrika Barat dan India. Di daerah di Amerika Selatan, Tengah, Kepulauan Pasifik, Asia Tenggara, hingga Australia menjadi tempat yang banyak memuat kasus demam berdarah. Waspada waktu kunjungan juga perlu diketahui oleh traveler supaya tidak terjangkiti penyakit musiman ini dan menjadikan traveling menjadi tetap nyaman dengan mengenal skema tahunan untuk berkunjung.
5. Infeksi Kuku dan Kulit.
Turis yang melakukan aktifitas yang berhubungan dengan air dan lupa membersihkannya tentu penyakit ini bisa saja terjangkiti. Infeksi ini tertuju pada kaki terutama kuku dan kulit karena turis tidak memakai sepatu tertutup. Saat melangkah bisa terkena jamur kuku yang melekat seperti larva migrant hingga jenis cacing tertentu. Waspada juga saat bermain di pantai, ada jenis cacing tertentu yang bisa masuk ke lapisan kulit menimbulkan rasa gatal aku dan membuat ketidaknyamanan tubuh. Meneliti daerah yang akan dikunjungi patut diperhatikan supaya penyakit yang bisa saja terjangkiti oleh turis ini tidak terjadi saat mengunjugi negara tertentu.
Baca juga: Manfaat Traveling Sendiri Tak Pernah Terpikirkan Sebelumnya, Anda Pernah Merasakannya?
B. Penyakit Menular Saat Berwisata.
Penyakit menular ini tentu tidak dari turis saja, potensi dari penduduk lokal atau saat berinteraksi bisa saja terjadi. Kebersihan tempat bernaung juga penting terutama pakaian, sprei, handuk, dan lain sebagainya.
1. Penyakit Infeksi Kulit.
Kulit juga dapat terserang sehingga timbul rasa gatal hingga merusak lapisan kulit. Bahkan ada juga timbul lepuhan kecil akibat akibat menggaruk rasa gatal yang tak tertahankan ini membuat turis ini sangat menderita sekali. Luka yang dirasakan ini tentu berbeda-beda kondisinya seperti lapsran epiderma. Jadi, mewaspadi penyakit infeksi kulit ini harus dilakukan supaya kenyamanan traveling dapat maksimal.
2. Penyakit Kelamin.
Waspada saat traveling menggunakan fasilitas toilet yang tidak bersih apalagi di penginapan. Penyakit kelamin yang saya maksudkan disini adalah gatal-gatal di sekitar alat vital karena toilet yang digunakan pernah dihuni oleh turis lainnya. Turis luar yang suka melakukan hubungan bebas di negara tujuan tentu menjadi hal yang bisa juga terjangkiti penyakit kelamin seperti sipilis, hingga tertular penyakit bahaya lainnya.
Baca juga: Manfaat Traveling Bagi Kesehatan, Sharing Pengalaman
C. Penyakit Gangguan Pencernaan.
Ada beberapa penyakit yang akan berdampak pada gangguan pencernaan. Cermati semua aktifitas yang berhubungan dengan wisata kuliner. Tidak semua traveler tidak kuat dengan olahan masakan penduduk lokal bahkan bumbu yang dipakai.
1. Diare.
Masakan menjadi tema di wisata kuliner tentu menjadi aktifitas yang sangat menyenangkan sekali. Tetapi ada beberapa turis yang tidak tahan dengan olahan masakan hingga bumbu yang digunakan oleh penduduk lokal seperti rasa pedas. Diare ini sangat berpengaruh juga pada menggunakan air yang tidak bersih saat berada di perkampungan yang minim fasilitas air bersih. Menggunakan dari sumber yang tidak seharusnya sehingga memperburuk kesehatan pencernaan.
2. Alergi Makanan.
Turis dari Eropa dan USA sering lupa dengan kondisi tubuh dan pantangan makanan yang harus dihindari saat traveling ke negara tersebut. Alergi makanan ini dapat berasal dari seafood, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Karena tidak selalu bertanya menu yang disantap ini saat disajikan membuat alergi ini kambuh setelah disantap.
Baca juga:
Koper Atau Ransel: Pertanyaan Yang Harus Dijawab Oleh Traveler Pemula Saat Liburan. Sharing Pengalaman
Manfaat Traveling Bagi Perkembangan Diri, Sharing Pengalaman
D. Penyakit Bawaan Turis.
Turis sendiri yang mengenal kondisi tubuhnya, bisa saja sebelum melakukan traveling ini ada penyakit bawaan yang selalu disadari bahkan harus ada rekomendasi dokter sebelum melakukan trip ini:
1. Mabuk Perjalanan.
Untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh tidak semua turis kuat melakukannya. Rasa mual dan tidak nyaman di badan ini membuat kondisi tidak karuan, seperti mabuk perjalanan baik darat laut atau udara. Penyakit bawaan ini memang dari turis itu sendiri dan harus dilakukan treatment tambahan agar tidak terjadi ketidaknyamanan dalam trip nanti.
2. Penyakit Menahun Selalu Terjadi.
Ada beberapa penyakit yang sudah terjangkiti di tubuh dan selalu mendapatkan tindakan dokter ahli. Penyakit ini tentu sangat variatif seperti asma, jantung, dan seterusnya. Untuk membantu turis ada obat khusus yang harus dibawa bahkan diresepkan oleh dokter agar tidak terjadi hal yang urgen saat diperjalanan.
3. Rasa Cemas dan Stres.
Individu turis tentu sangat beragam, ada rasa cemas dan stress saat melakukan traveling. Rasa cemas ini bisa saja cemas di ketinggiaan hingga stres saat menunggu lama di ruang tunggu sebelum boarding. Penyakit ini memang ada terjangkiti para turis sehingga ketidaknyamanan traveling selalu terjadi. Potensi traveling menjadi mimpi buruk dapat terjadi karena aspek ini selalu berhubungan dengan traveling jarak jauh.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar