Merawat Orang Tua Sakit Menurut Agama Islam, menjadi pilihan saya saat sekarang untuk menuntaskan semua hal yang dilakukan oleh orang tua dengan keterbatasannya. Hal ini tentu menjadi sangat prinsip sekali saat orang tua keluar dari ruangan perawatan intensif CVCU membuat kondisi tubuh tidak seperti biasa lagi jika dibandingkan 15 tahun yang lalu. Pilihan ini ada dasarnya dan ingin saya angkat dalam tulisan sehingga rekan menjadi mengetahui apa yang membuat saya menyediakan waktu 24 jam untuk merawat beliau di rumah. Jadi, tulisan ini Insha Allah bukan ria atau membangga-banggakan diri bahwa saya merawat orang tua kepada rekan semua tetapi sharing pengalaman yang sangat bermanfaat betapa pentingnya merawat orang tua jika dilihat dari agama Islam yang saya peluk. Dan manfaat yang saya rasakan sendiri dari waktu ke waktu di mulai dari beliau masuk rumah sakit atau rawat inap, rawat jalan saat kontrol, hingga di rumah. Merawat orang tua sangat penting untuk anak sebagai salah satu wujud bakti kepada beliau.
Dalil Keutamaan Merawat Orang Tua Menurut Agama Islam.
Ada beberapa dalil yang memberikan pedoman bagi saya untuk merawat orang tua sakit menurut agama Islam. Dalil ini menjadi dasar bagi saya untuk menentukan pilihan bahwasanya keutamaan untuk rawat orang tua ini ganjarannya adalah ladang pahala dan surganya Allah SWT. Berikut beberapa dalil yang menjadi perhatian kita semua.
1. Rasulullah menyebutkan keutamaan berbuat baik kepada ibu atau orang tua:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »
Artinya: Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ayahmu’.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Jasa orang tua yang telah merawat kita dari kecil sampai menjadi orang sampai saat sekarang ini
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Wakhfid lahumaa janaahaz zulli minar rahmati wa qur Rabbir hamhumaa kamaa rabbayaanii saghiira
Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.
(Al Isra ayat 24)
3. Berbaktilah dan ingatlah doa orang tua sangat mustajab.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
Tsalaatsu da’aawaatin yustajaabu lahunna laa syakki fiihinna da’watul madzluumi wa da’watul musaafiri wa da’watul waalidi liwalidihi
Artinya: “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian (safar), dan doa baik orangtua kepada anaknya.”
(HR. Ibnu Majah)
4. Sayang anak kepada orang tua sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan ‘alā wahniw wa fiṣāluhụ fī ‘āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
(Lukman ayat 14)
Melihat beberapa dalil ini maka saya sebagai anak menjadi tersentuh hati untuk membantu orang tua yang sudah tak berdaya di masa tuanya. Dengan ikhlas dan semoga Allah SWT redho dengan pilihan ini tentu ada hikmah yang sangat besar dirasakan. Butuh tenaga yang cukup besar untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ada tetapi saya tetap yakin Allah SWT sangat memahami ini semua dan diberikan kemudahan di waktu yang akan datang walau di momen tertentu saya bekerja sendiri. Insha Allah, akan menjadikan hal yang bermanfaat bagi saya kelak nanti.
Baca juga: Jenis Olahraga Ringan Cocok Untuk Orang Tua, Pilih Sesuai Dengan Kemampuan Beliau
Manfaat Merawat Orang Tua Dengan Niat Tulus Rasakanlah Hikmah Dibalik Itu Semua.
Fenomena ini saya rasakan sendiri dan telah disebutkan beberapa literatur di berbagai media hingga blog yang mengangkat tema merawat orang tua sesuai dengan ajaran Islam. Bahkan menjadi hal yang diluar dugaan sehingga hal ini dapat menjadi pembelajaran buat saya sendiri dan rekan di luar sana yang sedang merawat orang di rumah karena lanjut usianya dengan keterbatasannya:
1. Insha Allah, Rasa Dekat Kepada Allah SWT.
Saat beribadah tentu selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa adalah kekuatan bagi saya untuk bisa meminta pertolongan kepadaNya agar diberikan mukjizat akan kesembuhan orang tua. Doa sebagai penghubung yang tidak ada sekat antara hamba dan pencipta langit dan bumi dan penguasa tentu merasa sangat dekat terasa apalagi habis solat selalu dilakukan. Doa sebagai penyadar diri sebagai hamba yang sangat lemah sehingga nikmat yang saya rasakan sekarang begitu berarti. Penyadar diri lainnya akan pentingnya kesehatan yang harus dijaga dan sangat berharga sekali momen akan bisa beraktifitas bebas dan baik, selalu berhati-hati akan nikmat sehat yang sudah diberikan oleh Allah SWT saat sekarang. Pembelajaran mengetuk hati saja untuk sadar diri dan lebih dekat kepada Allah SWT setiap waktu.
2. Tambah Dekat Dengan Orang Tua Saat Merawat Beliau.
Mengurus orang tua yang sedang sakit tentu akan muncul rasa tambah dekat dengan beliau saat merawat hingga semua aktifitas keseharian. Kebutuhan akan semua hajat beliau terpenuhi di mulai dari kebersihan badan hingga makan minum tentu selalu siap sedia. Hubungan anak dan orang akan menjadi lebih mesra bahkan bisa bercerita apa adanya keinginan beliau sebagai curahan hati. Jadi, salah satu penguat beliau hingga obat psikologis tambahan supaya tetap optimis akan kesembuhan. Walau ada proses tetap bersemangat untuk memulainya dengan keyakinan tinggi.
3. Lebih Mengenal Karakter Keluarga Besar Sesungguhnya.
Sebelumnya saya tidak mengenal karakter keluarga besar seperti apa saat beliau sakit dan saya merawat timbul rasa empati mereka cukup baik bahkan memudahkan semua proses yang saya hadapi. Tentu mereka tidak berdiam diri saja, memberikan dukungan moril dan materil pun mereka mau melakukannya. Hubungan yang awalnya rengang menjadi dekat sehingga kekompakan sangat terasa sekali. Ada hikmah semuanya terjadi, saya merasa tidak ditinggalkan sendirian untuk mengurus orang tua tetapi ada mereka sebagai tempat keluh kesah semua yang saya hadapi merawat orang tua di rumah.
4. Salah Satu Cara Bakti Anak Merawat Orang Tua.
Merawat orang tua merupakan cara terbaik untuk berbakti yang tidak semua anak bisa melakukannya. Mungkin sebagian orang menilai merawat orang tua sebaiknya masuk ke panti jompo tentu hal ini tidak baik menurut saya. Lebih baik saya menyelesaikan semua proses untuk merawat beliau karena efek psikologis lebih baik untuk cepat sembuh. Orang tua saat sekarang tidak memikirkan lagi permasalahan uang yang dimiliki tetapi perhatian anak sudah menjadi hal yang lebih dari harta yang dimiliki. Memberikan perhatian penuh salah satu hal terbaik yang dirasakan oleh orang tua dan dalil yang saya baca diatas nilainya disisi Allah SWT sangat tinggi dan ganjarannya adalah surga yang sudah disediakan asalkan ikhlas merawat mereka.
5. Uji Kesabaran Untuk Melalui Semua Perawatan.
Hal yang saya rasakan adalah kesabaran saya tentu akan teruji sangat tinggi sekali. Momen tidur bisa berkurang saat orang tua meminta bantuan untuk minum bahkan buang air. Tetapi hal itu saya merasakan ke diri sendiri, saat saya kecil tentu pekerjaan orang tua jauh lebih besar lagi. Kesabaran ini ada maknanya bagi saya, bertukar peran hal yang selalu saya ingat. Semakin matang kesabaran seorang anak untuk mengurus orang tua berarti tingkat emosional jiwa menjadi berkualitas.
Sabar ini memang sebagai ujian untuk hambaNya, siapa mampu melewati ini semua maka akan ada nilai dibalik itu semua. Jika lulus merawat orang tua dengan keikhlasan dan ketulusan maka Allah SWT akan menilai setiap detik yang dihabiskan untuk merawat beliau. Pahala yang sudah menanti menjadi inspirasi saya, karena hidup ini tidak di dunia saja. Ada alam kekal di akhir nanti yang akan saya hadapi hanya pahala ini lah yang akan membantu. Saya sadar diri, banyak kesalahan yang diperbuat di masa lampau tentu harus dibarengi dengan kebaikan untuk berbuat salah satunya merawat orang tua.
6. Insha Allah, Orang Tua Akan Mendoakan Semua Kebaikan Kepada Allah SWT. Doa Beliau Sangat Mustajab.
Secara tidak langsung orang tua akan mendoakan kebaikan kepada anak yang menolong. Bukan berarti pilih kasih atau gimana, rata-rata semua anak didoakan tentu ada yang lebih yaitu anak yang paling sering membantu beliau di masa-masa sakit ini. Tidak menjelaskan diri tetapi dari dalil yang ada tentu doa orang tua kepada anak sangat mustajab sekali. Jangan pernah anda hindari karena dikabulkan doa orang tua tentu menjadi terbaik untuk anak-anak mereka di masa yang akan datang.
Berlomba-lomba untuk merawat orang tua sangat dipentingkan karena manfaat besar di kemudian hari berpengaruh pada anak yang telah merawat beliau. Jika tidak bisa secara tenaga pilih materil untuk membantu kesehatan beliau. Jadi, dapat dimusyawarahkan ke keluarga inti sehingga ada jalan tengah. Memang, untuk langsung 24 jam ditungguin butuh kematangan emosi karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Perbincangan intensif yang saya lakukan dengan kakak dan adik menjadi kunci hasil musyawarah sehingga tidak anda dispute di kemudian hari dengan tanggung jawab yang akan dilaksanakan dengan baik.
Baca juga: Mengatasi Orang Tua Susah Makan Terkadang Tidak Ada Selera, Sharing Pengalaman
PENUTUP.
Cara merawat orang tua secara agama Islam telah diatur dan Allah SWT juga berfirman. Bahkan ada hadits yang menyuruh untuk merawat orang tua yang sedang sakit atau merawat beliau di kehidupan sehari-hari. Orang tua yang sudah membesarkan kita sebagai anak-anaknya tentu banyak sekali pengorbanan yang sudah dilakukan. Tidak hanya materi tetapi in-materil untuk membuat anak-anak mereka tetap dalam kondisi sehat, bersekolah, dan semua kebutuhan terpenuhi cukup.
Jangan pernah meremehkan orang tua yang sudah membesarkan, Allah SWT dan Rasul menyuruh kita untuk berperan aktif merawat beliau. Rugi lah jika anda tidak ikut serta untuk mengambil peran merawat karena pahala dan ganjaran yang akan diterima di akhirat nanti sangat tinggi di sisi Allah SWT.
Semoga tulisan ini bermanfaat, saya hanya sharing apa yang saya hadapi. Bukan menjelaskan diri atau ria hanya mengungkap pengalaman ini bagi rekan yang ada rencana untuk merawat orang tua di kemudian hari. Berbakti kepada orang tua salah satunya merawat beliau di masa-masa tua ini. Mendahulukan semua kebutuhan penting saat merawat beliau hal yang sangat prinsip sekali. Karena keterbatasan yang sangat tinggi maka anak lah yang akan membantunya.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar