Memang saat konsumsi makanan masa lampau saya begitu menyukai makanan manis hingga aneka produk yang sama baik dalam bentuk olahan hingga makanan di buat sendiri. Sejak masa kecil saya juga menyukai makanan yang bertema manis coklat ditambah dengan susu kental manis dengan senang hati saya gado saja diletakan di gelas atau di mangkok. Kebiasaan ini berlanjut sampai ke umur 10 tahun sehingga ada beberapa gigi yang tumbuh bercak hitam kecil awalnya berkembang membesar akhirnya berlubang.
Gigi yang terkena di geraham bawah kiri dan kanan sehingga saat sakit gigi pada waktu kecil seperti tubuh kepanasan hingga tidak bisa tidur. Bahkan orang tua saat itu memberi solusi kepada saya untuk menyelipkan kapas dengan balsem sehingga berkurang rasa sakit pada gigi berlobang tadi. Namanya anak kecil saya pada waktu itu lupa saat sakit senang saat makanan manis tetap dinikmati kembali dan jumlahnya terkadang besar tergantung kesempatan jumlah jajan yang diberikan oleh orang tua.
Setelah umur 25 tahun dampak yang saya rasakan gigi yang berada di geraham bawah sebelah kanan ada bekas akar gigi yang masih ada dan harus dicabut terlebih dahulu supaya pertumbuhan gigi disebelahnya menjadi baik. Tetapi justru gigi disebelahnya terkena serangan berlubang sehingga sakit gigi masih tetap terasa walau saya memberanikan diri untuk minum obat pereda nyeri dan berhasil.
Setelah beberapa tahun kemudian saya melakukan pembersihan plak gigi ke dokter gigi di kota saya dan konsultasi mengenai tindakan yang dilakukan. Saya memberanikan diri untuk menanyakan apakah gigi geraham ini di tambal atau di cabut dok?. Pertanyaan ini terlontar saat pembersihan gigi dan dokter menjawab: untuk saat ini sebaiknya di tambal saja karena kondisi lubangnya masih relatif kecil. Untuk tahan waktu tambalnya bisa saya rasakan sampai dengan 10 tahun. Setelah saya berumur masuk umur 40 tahun, kondisi gigi saya yang ditambal itu sudah mulai terkelupas tambalannya sehingga mau tak mau harus di cabut karena kondisinya sudah pecah tidak dapat diselamatkan kembali karena kesalahan saya sendiri tidak adanya kontrol selama itu karena kesibukan kerja.
Prosesnya saya lakukan, rekomendasi dokter saat itu mengharuskan saya untuk "rontgen" dibaca ronsen di klinik yang beliau tunjuk. Setelah selesai gigi saya itu di foto dalam bentuk hasil ronsen tadi maka saya kembali lagi menemui beliau dengan waktu yang telah ditentukan. Sudah di lihat bahwa gigi yang ada di geraham ini dipertahankan dulu tetapi masih ada rasa sakit maka saya diberikan tindakan beberapa kali untuk mematikan urat gigi supaya tidak terjadi sakit nyut-nyut berlanjut. Tetapi, waktu berkata lain gigi tersebut harus di cabut karena kasusnya sudah tidak dapat dipertahankan gigi geraham tadi.
Saat dicabut disekitar gusi ada diberi suntikan pereda nyeri dan proses pencabutan dimulai. Untuk sakit tidak terasa tetapi setelah beberapa menit tindakan itu dilakukan rasa nyeri terasa dan nyutan sedikit bekas dari suntikan kebal tadi seperti asam di lidah. Setelah beberapa hari obat yang diberikan oleh dokter saya beli di apotik dan dihabiskan sesuai dengan dosisnya.
PELAJARAN GIGI DITAMBAL ATAU DICABUT.
Saat saya mengalami sendiri di zona ditambal atau dicabut, semuanya tergantung dari rekomendasi dokter setelah diganosa semuanya saat tindakan dilakukan. Apabila kondisi gigi memang masih dapat dipertahankan maka pilihan terbaik memang harus ditambal, jika kondisi berubah saat gigi sudah tidak dapat terselamatkan lagi maka gigi harus di cabut. Lebih baik mempertahankan dulu jika kondisi masih baik, karena akan berhubungan dengan proses mngunyah makanan. Jika di cabut berarti tumpuan untuk mengunyah menjadi berkurang sehingga proses pencernaan tentu akan bertambah lama dan akan memberikan efek pada gusi saat makanan mulai di proses.
Proses pencabutan tentu tidak langsung harus saat itu, ada pula sesi tanya jawab dari dokter gigi tersebut mengetahui riwayat penyakit hingga hal yang menyangkut diagnosa anda pada saat itu. Jika ternyata proses cabut segera dilakukan maka dokter perlu melihat ronsen dari gigi tersebut untuk melihat keadaan sebenarnya agar proses selanjutnya lebih diketahui dengan mudah.
Untuk cabut gigi sebaiknya ke dokter gigi jangan ke tukang gigi, skill nya sama tapi dasar keilmuan medis tentu berbeda. Apabila anda ingin mendapatkan hasil yang maksimal ikuti saran dari dokter gigi, apabila disuruh untuk ronsen segera penuni untuk mendapatkan tindakan penyelesaian yang lebih akurat.
Memang untuk pasca pencabutan ada diberikan obat yang harus anda beli di apotek terdekat untuk proses pemulihan gusi. Saat saya waktu pasca cabut gigi diberikan obat anti biotik yang harus dimakan selama satu minggu lebih.
Khusus gigi yang masih dapat ditambal selalu lakukan kontrol minimal enam bulan sekali untuk melihat kondisi penambalan, apakah tetap kuat atau perlu perbaikan. Biasanya dokter akan memberikan nasehat apa yang harus dilakukan jika ada pembersihan plak disekitar gigi bekas tambalan itu segera lakukan agar tambalan ini tidak lepas karena pengaruh dri plak gigi sebelahnya.
Semoga sharing pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran buat kita semua, ada sebab pasti ada akibat. Setelah semuanya selesai saya harus merawat gigi yang masih utuh sampai sekarang agar proses mengunyah hingga menggigit makanan masih tetao sempurna di masa tua nanti.
Baca juga:
1. Bagaimana Tips Cara Mencegah Gigi Tidak Berlobang: Merawat Sangat Mudah
2. Manfaat Pakai Kawat Gigi Atau Behel Gigi: Seberapa Penting Untuk Penampilan
3. Ternyata Ini Penyebab Mulut Bau Busuk Saat Bernafas Setiap Hari
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar