Saat sekarang ini begitu mudahnya mengajukan hutang sehingga lama kelamaan menumpuk dan anda bingung cara melunasi bagaimana. Dengan bermodal KTP saja proses pengajuan hutang sudah dapat dilakukan sehingga tergiur dengan lifestyle yang tidak akan pernah habisnya ini terpaksa anda lakukan demi sosialita dunia dan pertemanan yang begitu menggoda. Hampir semua orang terjebak dengan fenomena seperti ini sehingga memperburuk kondisi keuangan sehingga anda menjadi bingung sendiri, kok uang yang didapatkan setiap bulan habis begitu saja. Bahkan terbesit di pikiran hanya transit saja kelihatannya.
Jika dilihat dari sudut lain, hutang untuk membantu menutupi kegiatan produktif dan anda mampu membayarnya dalam waktu dekat tentu sangat bijaksana dipertimbangkan lebih seksama. Tetapi bagi anda kawula muda yang sudah mulai beranjak dewasa telah mengenal dunia nongkrong, cafe, hingga terkoneksi dengan smartphone ini tentu belum punya pengalaman bagaimana cara untuk melunasi hutang yang sering dilakukan akhirnya menumpuk harus segera melakukan pembayaran. Kewajiban harus anda tunaikan secepatnya agar selesai dan terbebas dari suasana pusing tujuh keliling. Berikut kiat atau cara melunasi hutang yang sudah sangat menumpuk sangat mudah anda lakukan cukup efektif bahkan dapat anda lakukan sekarang juga:
1. Buat List Rinci Hutang Yang Outstanding.
Segera lakukan rinci kembali hutang yang telah terjadi termasuk outstandingnya. Menyusunnya harus lengkap di sebuah daftar berapa jumlah hutang yang telah anda lakukan pastinya ada bunga didalamnya. Untuk jatuh tempo juga sertakan, supaya anda mengetahui kapan waktu hutang ini akan selesai. Dengan punya list seperti ini tentu anda akan selalu ketahui progres yang sudah dilakukan dan berapa lagi kewajiban yang tersisa. Untuk mengingat kembali pastikan daftar ini selalu ada di meja kerja, note book, note pad, dan lainnya agar semua hutang ini selalu dalam pantauan anda.
2. Segerakan Bayar Hutang Prioritas.
Setelah sukses membuat daftar hutang tentu anda sadar bahwa hutang yang menumpuk ini harus dilakukan pembayaran di skala prioritasnya. Dengan melihat skema dan jadwal pembayarannya terinci tersebut juga hutang dengan nominal besar hingga kecil secara berurutan. Jika zona seperti ini ada di daftar anda tentu akan memilih hutang dengan nomimnal paling kecil segerakan atau prioritaskan karena dari segi jumlah masih terjangkau tentu untuk jangka waktunya relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan hutang dengan nominal besar. Dengan jumlah kecil membayarnya tentu lebih cepat dan terasa ringan untuk segera dilakukan.
3. Hindari Tawaran Hutang Baru Dari Pihak Lain.
Ini lah kerja seorang marketing dari perusahaan keuangan, melihat debiturnya melakukan pembayaran cukup baik maka mereka akan merayu untuk menawarkan hutang baru dengan jumlah yang lebih besar lagi. Apabila anda mendapatkan fasilitas seperti ini langsung ditolak dengan santun karena akan menimbulkan permasalahan baru. Memang anda mendapatkan uang segar dan "mungkin akan menutupi hutang lama" alias gali lobang tutup lobang maka siklus ini tidak akan pernah habis-habisnya. Justru anda akan mendapatkan kewajiban baru yang lebih besar lagi hingga ketenangan dalam melakukan aktifitas akan terganggu akhirnya kenyamanan untuk menhadapi hari semakin stres.
4. Lihat Aset Apa Yang Dapat Dijual.
Selama anda melakukan aktifitas sampai saat ini tentu ada aset yang masih bertahan dari gempuran hutang yang telah jatuh tempo. Tentu dengan cara menujualnya anda harus menutupi semua kewajiban yang harus dibayarkan ke pihak ketiga. Terpaksa anda lakukan karena keterbatasan keuangan saat sekarang ini akan membuat anda harus menjualnya, manfaat kan lingkuangan sosial anda terlebih dhulu misalnya keluarga terdekat hingga sosial media untuk memasarkannya.
5. Jika Terdesak Anda Lakukan Restrukturisasi Hutang Dengan Penambahan Jangka Waktu.
Untuk poin ini tentu berdasarkan sumberdaya yang anda miliki, jika telah anda hitung dengan semua kemampuan solusi restrukturisasi hutang kembali ke kreditur maka dapat and lakukan. Hutang yang ada ini anda minta kelonggaran atau mungkin pengurangan pokok yang harus dicicil, misalnya saat pandemi covid-19 tentu semua pihak merasa berat untuk melakukan pembayaran hutang sebelum pandemi ini terjadi. Apabila dapat dilakukan maka anda dapat mengetahui nilai baru kewajiban yang harus dibayarkan sehingga ada sedikit kelonggaran dalam jumlah. Urgensi dri kemampuan debitur juga harus dipertimbangkan asalkan tidak terjadi salah informasi untuk kreditur.
6. Khusus Opsi "Over Kredit" Ke Pihak Lain Khusus Untuk Aset.
Hutang yang ada saat ini telah tertanam ke aset maka dapat anda lakukan over kredit ke pihak lain sehingga langsung terjual dengan baik oleh kreditur bahkan anda sendiri. Banyak sekali yang dilakukan oleh rekan yang mempunyai hutang saat membeli aset seperti mobil atau rumah melakukan opsi over kredit ini agar hutang cepat lunas dan ada selisih harga dapat anda nikmati sebagai keuntungan dari pelepasan hak milik. Memang, tidak semua aset yang bisa seperti ini hanya beberapa saja seperti rumah atau tanah. Kalau kendaraan marginnya sangat tipis itu pun kalau mobil masih dalam kondisi baik dan memang dipakai di waktu tertentu saja.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar