Cerita yang sangat kagum sekali adalah teman dapat menikmati semua gaya hidup yang ada sekarang ini bebas dari hutang atau kredit dilakukan dengan mudah bahkan menjadi kebiasaannya. Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa dengan banyaknya tempat untuk menghabiskan waktu senggang seperti cafe shop, food court, bioskop, hingga lounge menggunakan fasilitas dari kartu tetapi teman ini menikmatinya dengan kondisi terbebas dari itu semua. Pengenalan cerita ini tentu sangat membuat decak kagum, walau hanya seorang pebisnis kecil-kecilan tetapi setiap waktu penjualannya relatif bagus hingga menjadi contoh bagi rekan pemula termasuk saya sendiri.
Pergaulannya relatif baik hingga memiliki gadget terbaru sekalipun mampu dibelinya tanpa hutang atau kredit, sehingga pembicaraan ini menjadi layak untuk diangkat menjadi topik tulisan sebagai sharing pengalamannya. Gaya hidupnya masih tetap dapat terkontrol baik hingga kebutuhan primer lainnya terpenuhi dengan cukup hingga mampu memiliki aset yang cukup membanggakan seperti rumah hingga kendaraan bermotor baik roda dua atau empat. Apa saja kiat yang dia lakukan sehingga gaya hidup ini tetap dapat dinikmati sebagaimana mestinya terbebas dari lilitan hutang atau kredit dari institusi keuangan ataupun rentenir:
1. Penghasilan Dan Pengeluaran Sesuai Dengan Kemampuan Dan Kebutuhan.
Perlu juga diketahui bahwa seseorang yang pintar dan smart selalu menghitung penghasilan dan pengeluaran yang akan terjadi memang sesuai dengan kemampuan hingga kebutuhan. Kedua aspek ini selalu bergandengan tangan dan anda sebagai subjek yang membelanjakannya sangat paham sekali. Bijak dan cermat setiap bulan dan pastikan semua kegiatan ini memang layak anda lakukan masuk ke dalam budget yang akan dibelanjakan nanti.
Sebagai contoh: seorang pebisnis tentu ada aspek untuk entertain atau mengajak rekan bisnis untuk nongkrong di cafe atau makan bersama di tempat tertentu. Jika ada kerjasama yang akan dilakukan di masa yang akan datang tentu harus ada proses untuk negosiasi hingga pendekatan secara personal agar kerjasama yang akan dilakukan ini memang sesuai dengan prinsip masing-masing. Untuk budget tentu sudah dipersiapkan, dan ada skema yang anda buat alokasi dana untuk project yang akan berlangsung saat ini. Tidak menggunakan fasilitas kredit atau hutang dari pihak manapun pastinya karena memang dari inisiatif dari pebisnis itu sendiri. Uang yang dipakai sudah disiapkan sesuai dengan anggaran yang telah diambil.
2. Waktu Membeli Sesuai Dengan Waktu Belanja.
Apabila ada keinginan untuk membeli sesuatu harus ada perhitungan, melihat semua aspek waktu menjadi hal yang sangat mutlak untuk dilakukan. Produk yang baru keluar pasti harganya akan tinggi, di waktu yang sudah diketahui kapan terbaik membelinya dengan adanya potongan harga maka saat itu lah terbaik untuk dilakukan pembelian. Misalkan, sebuah gadget favorit untuk seri terbaru menjadi idaman bagi seluruh pengguna, termasuk anda yang akan incar sebuah tipe terbaik dan menunggu momen waktu terbaik untuk membelinya.
Begitu juga dengan kendaraan bermotor juga hampir sama, ada di zona akhir tahun sebagai waktu terbaik karena bonus yang akan didapatkan tentu akan lebih banyak. Hal-hal seperti ini lah yang selalu menjadi perhatian agar uang yang selama ini didapatkan memang sesuai dengan peruntukannya.
3. Selalu Ada Alokasi Dana Untuk Kebutuhan Pribadi Setiap Bulan.
Anda harus punya skema perhitungan untuk alokasi dana untuk kebutuhan pribadi setiap bulannya. Cara ini sangat tepat untuk menghindari sifat kredit atau berhutang ke pihak ketiga agar dapat memenuhi gaya hidup yang tergolong ke kebutuhan sekunder. Jika anda lakukan setiap bulan tentu hutang atau kredit akan terhindari karena alokasi dana untuk kebutuhan pribadi suda ada, sehingga kebutuhan pribadi untuk "me-time" dapat anda laksanakan baik sendiri atau mengajak teman.
Alokasi dana dapat berupa belanja nongkrong atau melaksanakan hobi terbaik seperti traveling, mancing mania, bersepeda, dan lain sebagainya. Bebas peruntukannya asalkan dana yang ada ini memang sesuai dengan kebutuhan pribadi nanti.
4. Jangan Pernah Sentuh Kartu Kredit.
Kartu kredit yang sudah dimiliki saat anda menjadi seorang pebisnis tentu digunakan sepatutnya, memang dibutuhkan saat waktu yang tepat pula. Menghabiskan waktu bersama keluarga misalnya pergi ke mall alangkah baiknya kartu kredit di keluarkan dari dompet dan ditinggalkan di rumah. Jangan pernah membawa walau hanya diletakan saja di dompet tetapi saat anda sudah berada di mall pastinya tergoda untuk menggesek untuk membeli kebutuhan yang tidak anda butuhkan sama sekali.
Solusinya bawa kartu debit atau uang tunai yang sudah dipersiapkan agar pengereman belanja anda dapat terkontrol dengan tajam sekali. Karena dengan uang tunai ini anda selalu mengerti dan keinginan anda harus dibatasi untuk tidak belanja semaunya. Kebutuhan yang terpilih sudah tentu pasti akan menjadi prioritas karena uang terbatas di bawa.
5. Dana Jaga-Jaga Untuk Kebutuhan Darurat Tersedia.
Terbebas dari kredit atau hutang yang paling tinggi poinnya dalam kehidupan sehari-hari adalah adanya standy cash untuk kebutuhan darurat anda di masa yang akan datang. Dana ini tentunya terbagi di setiap bulannya, misalnya 15% dari uang tunai yang anda peroleh langsung masuk ke rekening dana darurat ini. Saat dibutuhkan dapat anda gunakan seperti anak masuk sekolah hingga kebutuhan khusus lainnya.
Banyak sekali dana jaga-jaga ini masuk dalam perawatan rumah sakit seperti berobat hingga medical check up, atau kebutuhan mendadak yang tidak dapat anda prediksi dan harus dilakukan secepatnya. Kebutuhan setiap personal tentu sangat berbeda-beda tergantung dari kesempatan di masa yang akan datang.
6. Hidup Hemat Setiap Lini Kehidupan.
Lakukan hidup senormal mungkin dan hemat selalu dalam prioritas. Hemat ini cukup luas cakupannya seperti di dalam rumah tangga hemat listrik, air, hingga kebutuhan makan cukup tidak kurang atau lebih. Hal ini sudah cukup lumrah tetapi untuk rekan pemula terkadung lupa saat uang lebih ada di dompet. Kehidupan hemat ini akan menyertai semua aktifitas apapun, matikan listrik saat tidak menggunakannya, matikan air saat bak sudah penuh, dan seterusnya.
Hidup hemat berarti anda hemat untuk membelanjakan alokasi uang ke berbagai kebutuhan primer, juga termasuk untuk meminimalisir biaya perawatan rumah seperti pemilihan cat lapisan yang tahan cuaca, hingga membeli mobil baru demi penghematan biaya perawatan dan suku cadang. Tergantung dari konsep di masing-masing anda, yang penting tepat sasaran sesuai dengan mindset dan zona yang sedang anda hadapi nanti.
Dengan budaya hemat ini uang yang terkumpul semua akan bertambah banyak, walaupun setiap hari anda ukur jumlahnya sedikit tetapi jika ditotalkan selama satu tahun jumlahnya tentu sangat fantastis.
PENUTUP.
Tips ini minimal dan dapat bertambah sesuai dengan lingkungan sosial anda. Sharing ini tentu sangat baik bagi rekan pemula yang mencoba untuk memanfaatkan uang yang ada ini memang tepat sasaran untuk dibelanjakan. Pilih pilah mana yang sesuai dengan karakter anda, tentu seorang pebisnis tidak sama dengan seorang kantoran kebutuhannya. Setidaknya dapat fleksibel menyikapi dan sesuaikan konsep ini di zona anda saat sekarang.
Terlepas dari hutang atau kredit demi melaksanakan gaya hidup ini tentu semua orang menginginkannya termasuk saya. Hanya saja cara untuk membuatnya dapat terwujud memang ada trik khusus seperti ini. Jangan pernah menyepelekan sesuatu hal yang seharusnya tidak dilakukan seperti penggunaan kartu kredit, apabila telah terbiasa maka akan tergesek dengan sempurna di tempat yang seharus tidak anda lakukan.
Semoga sharing pengalaman dari rekan ini dapat menjadi sebuah solusi agar terhindar dari cengkaraman kredit atau hutang agar supaya gaya hidup ini tetap berjalan sesuai dengan porsinya. Anda dapat melakukannya asalkan semua kebutuhan primer telah tercukupi dengan baik, menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk saya dan kita semua.
Baca juga:
1. Cara Melunasi Hutang Menumpuk Praktis Dan Segera Lakukan Khusus Pemula
2. Cara Melunasi Hutang Riba Cepat Pastinya Halal Sesuai Syariat Islam
3. Tips Cara Melunasi Hutang Mudah Dan Cepat Khusus Pemula
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar