Melihat fenomena belanja online saat sekarang ini sudah menjadi candu bagi seseorang. Getol sekali tangan untuk melihat market place atau e-commerce apalagi program khusus yang sudah mulai dekat hari besar keagamanaan. Niatnya sih lihat saja, akhirnya terbeli juga satu atau dua barang yang tidak dibutuhkan. Kehidupan konsumtif ini memang sangat sulit untuk diatasi kalau tidak dari diri sendiri yang harus stop saat ini juga. Apalagi pendapatan per bulan masih sangat pas-pasan tentu menjadi prihatin, apalagi semua bahan pokok yang ada naik tinggi hingga minyak goreng masih sulit mendapatkan harga murah. Jadi topik ini dapat menjadi tulisan yang cukup layak untuk diperbincangkan.
Belanja online tentu kemudahan dirasakan apalagi anda yang tidak punya waktu banyak untuk keluar rumah saat sekarang ini andalannya memang ke market place atau e-commerce. Dibalik itu semua waspadalah bahwa ada dampak negatif yang akan muncul saat anda sudah mulai candu belanja online. Apa saja itu?. Berikut dampaknya akan terasa saat anda sudah mendekat dan belanja online selalu saja ada dipikiran.
1. Keuangan Rumah Tangga Menjadi Kacau Balau.
Pendapatan bulanan yang masih anda dapatkan setiap bulan dari kantor tentu dapat disyukuri di saat PHK sudah meraja-lela. Keuangan ini seharusnya dikelola dengan bijak setiap hari agar kecukupan pemasukan ini tetap terkontrol dengan baik. Belanja online setiap saat menjadi musuh bebuyutan rencana keuangan yang baik, sehingga visi misi hidup anda di rumah tanggan selalu jauh dari target. Karena setiap sisihan uang untuk kebutuhan strategis selalu keluar hingga tergerus dengan aktifitas belanja online.
Memang kontradiksi sekali antara belanja online dan uang yang harus anda hemat. Solusinya memang anda harus buat daftar belanja setiap akan memasuki market place atau e-commerce. Barang yang anda dan keluarga butuhkan saja akan dilihat, dibeli, dan dibayar. Untuk lainnya sebaiknya anda skip karena tingkat kebutuhannya sangat nihil sekali.
2. Barang Online Terkadang Tak Sesuai Dengan Harapan Pembeli.
Disatu sisi anda terbantukan dengan kemudahan tetapi yang menyakitkan sekali adalah barang yang sudah anda pilih tidak sesuai dengan harapan seperti di display layar toko online. Memang toko tersebut sudah menyertakan deskripsi, poto, hingga review dari pembeli sebelumnya. Tetapi tidak cukup karena barangnya tidak anda lihat langsung hanya dari poto dan rekomendasi saja. Bentuk fisik ini sangat penting sekali supaya tidak menjadi keraguan untuk membeli.
Kekecewaan spesifikasi yang tertulis tersebut membuat anda impian jauh sekali dari harapan. Kualitas bahan yang tidak bagus hingga jahitan yang biasa saja hingga warnanya cepat luntur. Ditambahkan lagi saat mereka paking dan antar bersama kurir ada kerusakan yang bisa saja menambah ketidak-sempurnaan barang yang anda beli. Pengalaman ini pernah saya rasakan sendiri, barang yang di display tidak sesuai dengan harapan yang saya inginkan.
3. Rata-rata Barang Tidak Prioritas Jadi Kebeli.
Belanja online yang tidak disadari oleh pembeli adalah barang yang tidak dibutuhkan menjadi prioritas untuk dibeli. Barang-barang konsumtif dengan pengaruh program potongan harga yang tinggi hingga gratis ongkir ini membuat tergoda, akhirnya terbeli juga. Setelah sampai di rumah terletak begitu saja hingga disimpan di lemari paling bawah akhirnya lupa.
Daya dorong lapar mata saja dan aspek terburu-buru "kapan lagi beli" programnya cuma beberapa hari saja. Apalagi embel-embel yang menarik perhatian tentu yang gila shopping tak bisa menahan diri lagi untuk segera membeli. Tanpa anda sadari selalu terjadi, barang yang tidak dibutuhkan selalu menjadi prioritas untuk dibeli. Akhirnya, uang yang seharusnya dibelanjakan ke hal yang lebih bermanfaat tertunda terus tidak tahu sampai kapan endingnya.
4. Penipuan Segera Terwujud Jika Anda Tidak Awas.
Khusus para pemula yang belum mengenal seluk-beluk belanja online ini patut waspada penipuan yang bisa terjadi. Oknum yang berusaha mempengaruhi pembeli dengan terbatasnya pengetahuan tentang produk yang dijual di market place atau e-commerce ini. Jangan langsung percaya dengan barang yang dibelanjakan setelah mengetahui informasi yang cukup.
Kesan pertama memasuki toko online memang buat pemula sangat meyakinkan sekali apalagi review produk yang ada di kolom komentar menjelaskan kualitas barangnya. Bisa saja komentar tersebut dari kelompok mereka sendiri atau mungkin menyesatkan sebagian pembeli lain. Tidak cukup itu saja, setelah barang dibayar oleh konsumen lewat transfer pemilik toko online masih juga belum melakukan pengiriman barang. Perkiraan sampai masih diragukan apalagi pengiriman barangnya. Tetap waspada selalu memilih toko online yang ada di market place tersebut.
5. Barang Yang Telah Dibeli Konsumen Butuh Proses Untuk Sampai.
Rata-rata barang yang dibeli oleh konsumen di online butuh waktu sampai berhari-hari sampai di tempat. Waktu yang cukup panjang ini tentu terkendala dari pemilik toko online hingga proses pengiriman yang tentu harus ditelusuri. Memang ada notifikasi dari pemilik market place yang menjelaskan status pengiriman konsumen, tetapi terkadang tidak sesuai dengan pola kerja dari deskripsi yang dijelaskan oleh pemilik toko online.
Bahkan ada kasus pembeli yang menjadi korban di saat barang yang sudah mereka bayar masih saja belum ada statusnya hingga waktu proses pengiriman melebihi dari yang seharusnya. Resiko seorang pembeli secara online memang banyak faktor yang menghambat hingga salah alamat oleh kurir bisa saja terjadi. Kemungkinan ini bisa saja terjadi, yang menjadi objek adalah pembeli online itu sendiri.
6. Rata-rata Barang Palsu Bukan Asli.
Tidak mungkinlah harga yang sangat murah mereka bilang asli. Untuk barang asli anda yang mengerti tidak akan percaya dengan harga murah. Memanfaatkan barang yang tidak dilihat oleh konsumen dan hanya display di online saja ada oknum yang memanfaatkan ini untuk memberikan barang palsu bukan asli karena harus menekan cost setiap hari di toko mereka.
Barang tiruan mirip asli sangat marak sekali bahkan untuk menemukan yang original cukup sulit harus ada pemilik toko yang sudah punya reputasi. Itu pun tidak semua jenis barang hanya barang tertentu saja. Kepedulian pembeli online di uji di aspek ini, harus meneliti dengan cermat apakah barang yang di jual ini memang sesuai dengan deskripsi yang disebutkan oleh penjual.
7. Pencurian Nomer Rekening Secara Online Bisa Saja Terjadi.
Saat pembeli ingin membayar ke toko online rata-rata banyak menggunakan transfer hingga pilihan lainnya. Saat itu tentu saja pembeli tidak perlu ke luar rumah untuk melakukan proses pembayaran, apalagi saat sekarang ini mobile banking yang sudah terintegrasi di smartphone menjadi pola pembayaran tentu akan selalu diteksi oleh pencurian. Aneka jenis pembayaran ini tentu sesuai dengan pembeli itu sendiri, ada yang menggunakan kartu debit hingga kartu kredit.
Khusus pengguna kartu rawan pencurian ini sangat tinggi sekali, karena pencurian cyber tentu punya alat skrining yang sangat memadaai untuk mendapatkan data penting pembeli dan akan menguras semua plafond limit kartu yang tersedia saat itu.
Baca juga:
Dampak Positif Belanja Online, Ketahuilah Segera
Kenali Kelebihan dan Kekurangan Belanja Online Untuk Gaya Hidup
PENTING!
Ada beberapa hal yang harus anda waspadai lagi saat belanja online ini secara masif di platform market place atau e-commerce. Sudah pasti pembeli lah yang banyak terdampak oknum yang tidak bertanggung-jawab mencoba membobol hingga pencurian data yang mereka gunakan untuk melanjutkan aksi mereka. Menjadi ladang pencurian ini tentu anda sebagai pembeli tetap waspada dan berikut hal penting yang harus anda ketahui.
a. Selalu Jaga Nomer Rekening, Nomer Telepon Notifikasi, Hingga OTP dari Perbankan.
Nomer telekomunikasi yang anda miliki selalu dijaga kerahasiaannya. Apalagi nomer rekening hingga notifikasi rahasia lainnya. Menjaga kerahasian ini sudah membentengi uang anda untuk tidak dicuri oleh pihak lain. Sebaiknya, nomer telepon khusus anda sediakan untuk aktifitas perbankan seperti ini. Seperti saya lakukan, nomer telepon tersebut hanya orang-orang tertentu saja yang berhak diberitahu. Dan untuk waktu tertentu saja dihidupkan saat melakukan transaksi dan setelah transaksi. Jangan biarkan pihak yang tidak dikenal masuk ke nomer tersebut untuk bertanya-tanya hal-hal perbankan.
b. Selalu Jaga Nomer Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Tiga Angka Belakang Kartu Tersbut.
Saat melakukan transaksi online sudah tentu pasti nomer kartu yang ada pada anda dimasukan ke kolom yang sudah tersedia di platform market place saat pembayaran. Kartu ini ibarat identitas anda hingga tiga angka belakang kartu sebagai validasi. Memang saat pembayaran anda memasukan angka-angka ini, dan selalu jaga kerahasiaannya jangan sampai diambil oleh oknum yang tidak bertanggung-jawab.
c. Lapor Ke Pihak Berwajib Jika Terjadi Penipuan.
Sebagai konsumen tentu anda berhak awas terhadap semua aktifitas belanja online hingga aksi penipuan oleh oknum. Jika anda merasa tertipu dengan hal tertentu dan merugikan keuangan anda maka segera lapor ke pihak berwajib. Siapkan data yang lengkap dan kronologisnya sehingga proses ini segera ditindak-lanjuti oleh pejabat tersebut.
d. Jangan Tergesa-Gesa Membeli Barang di Online.
Pembeli yang cerdas dan smart tidak akan membeli barang secara tergesa-gesa butuh waktu untuk menenangkan diri sebelum membeli. Aspek konservatif hingga berhati-hati selalu dilakukan agar aspek lain yang bisa terjadi harus dipikirkan sematang mungkin. Untuk membuat keputusan tentu harus suasana pikiran tenang tidak ada aspek dateline untuk mendapatkan barang.
e. Hindari Membeli Barang Di Jaringan Internal Bersama.
Saat anda berada di cafe atau warnet untuk membeli barang online menggunakan kartu harus anda hindari. Karena IP Address yang tercatat untuk seluruh pengguna ini bisa saja ada oknum yang bersebelahan dengan anda sedang melanjutkan aksi pencurian mereka. Hal ini bisa saja terjadi, karena ketidak-tahuan pemula untuk belanja online menggunakan jaringan internet bersama-sama sehingga data penting yang dimiliki bisa saja sudah tertangkap oleh mesin skrining dari oknum penjahat cyber.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar