Kesempatan untuk bepergian dengan berbagai nuansa perjalanan tentu mendapatkan pengalaman berkendara baik untuk diri sendiri hingga membawa keluarga tercinta. Ke perbukitan dengan indahnya pemandangan pegunungan ini hampir merata ada di Indonesia, sebagai tempat tujuan berlibur dengan keunggulan masing-masing. Apalagi saat libur cuti bersama tentu pilihan ke zona ini banyak sekali rekomendasinya sehingga anda tidak ingin melewatkan momen berharga ini.
Untuk sampai ke tempat tersebut anda harus mengerti cara menyetir mobil di jalan perbukitan dengan berbagai persiapan yang sangat penting seperti bagaimana posisi porseneling rendah dan bersamaan dengan hand brake digunakan saat mobil berhenti di kemiringan tertentu. Nah, pengalaman ini memang sangat mendebarkan. Khusus rekan pemula harus banyak jam terbang supaya tidak gemetar hingga was-was saat mobil sudah di kemiringan bukit tertentu. Berikut penjelasan cara menyetir mobil yang baik dan benar saat anda memasuki jalan perbukitan dan pegunungan terjal.
1. Cek Kondisi Kendaraan Hingga Persiapan Matang Untuk Diri.
Rute perjalanan ke perbukitan tentu sangat menantang, kondisi kendaraan harus prima dan telah dilakukan pengecekan dari teknisi yang handal. Tidak cukup itu saja, persiapan matang untuk diri sendiri juga penting yaitu kondisi tubuh yang sehat dan bugar saat memulai perjalanan nanti. Perbukitan atau pegunungan terkenal dengan jalan yang menanjak hingga posisi turunan bahkan tikungan cukup berbahaya membuat anda harus fokus tinggi kosentrasi.
Pengecekan kendaraan ini memang harus kudu baik, apalagi elemen yang sangat krusial untuk diperbaiki seperti rem hingga transmisi mobil. Aspek keamanan menjadi hal yang sangat utama apalagi elemen pendukung mesin seperti cairan formula untuk rem, power steering, hingga karburator harus dalam posisi baik. Jangan ngeyel jika mobil belum ada kualitas baik untuk dibawa apalagi di perjalanan jauh seperti rute ini.
2. Attitude Saat Nanjak Porseneling Gigi Paling Bawah.
Saat menyetir sudah memasuki pendakiaan atur porseneling di gigi paling rendah agar torsi mesin bekerja maksimal untuk sampai ke puncak. Khusus manual tuas porseniling ke gigi pertama, transmisi otomati posisikan ke L atau nomer 1. Posisi aman ini akan berdampak pengontrolan suhu mesin. Suhu mesin akan meningkat jika posisi gigi rendah. Jika indikator pada speedometer menunjukan jarum merah segera tepikan kendaraan untuk berhenti sejenak. Apabila sudah normal kembali segera lanjtkan perjalanan.
3. Rem Hand Brake Berfungsi Baik Saat Tanjakan.
Saat tanjakan sudah mulai ditempuh tentu gaya berat gravitasi mobil tertumpu kebawah. Menjaga kestabilan mobil saat anda menyetir telah memasuki perbukitan hand brake tetap jadi penolong agar mobil tidak meluncur ke bawah. Begitu juga saat penurunan mungkin saja ada kemacetan, hand breake juga bermain. Jika penurunannya cukup panjang dan anda ingin menggunakan porseniling rendah manfaatkan engine brake untuk menahan laju kendaraan. Jadi, fleksibel kan kesempatan. Jangan paksa terus rem manfaatkan juga momen lain supaya pertahanan anda di zona perbukitan hingga jalan di pegunungan menjadi maksimal.
4. Waspada Selalu Saat Bermanuver.
Selalu waspada saat anda melakukan manuver hingga menyalip lawan di depan. Saat tertentu dan ada kesempatan untuk menyalip tidak ada larangan asalkan zona aman memang terlihat nyata di depan saat anda menyetir. Kondisi aman di perbukitan tentu harus utama, apalagi di samping kiri atau kanan ada daerah yang cukup berbahaya seperti jurang atau dinding bukit yang terjal tetap waspada.
Hal yang dihindari adalah saat tanjakan anda ingin juga nyalip atau bermanuver, tentu sangat berbahaya sekali. Apalagi di lawan arah dari atas ada kendaraan lain dengan laju biasa tetapi menurun akan terbawa gravitasi. Nah, hal ini harus diwaspadai selalu. Karena kemungkinan hal yang sangat krusial harus menjadi pertimbangan yaitu kecelakaan.
5. Waspada Gaya Setripetal dan Sentrifugal.
Gaya ini akan mempengaruhi pengemudi saat tikungan kiri atau kanan. Gaya yang terbentuk tentu saat anda melewati tikungan dengan kecepatan tinggi. Bodi mobil akan mengambil jalur berlawan sehingga slip bisa saja terjadi dan kecelakan dapat terjadi jika ada kendaraan lain di dekat anda. Ini lah efek dari gaya sentripetal dan sentrifugal.
Saat tikungan ini turunkan laju kendaraan karena gaya sentripetal dan sentrifugal akan mempengaruhi kondisi mobil. Tetap di jalur saat tikungan ini, untuk mengurangi laju kendaraan tekan rem per lahan supaya zona aman dapat anda ciptakan. Waspada sekali tikungan saat anda menyetir di perbukitan karena banyak sekali zona berbahaya yang akan anda lewati.
6. Waspada Fatamorgana Hingga Spot Tipu Mata Saat Berkendara.
Berkendara pada perbukitan hingga melewati pegunungan tentu ada zona terlihat fatamorgana hingga spot tipu mata. Munculnya zona ini tentu dari alam, saat cuaca terik muncul fatamorganan di ujung jalan. Begitu juga dengan spot tipu mata lainnya karena pengaruh lebatnya hutan melindungi jalan sehingga anda menyangka ada sesuati di zona tersebut, waspada jika anda menemukan fenomena seperti ini. Jika melewati area ini tentu cukup berhati-hati karena kemungkinan dari pengemudi lainnya juga merasakan hal yang sama, sehinga berikan klakson saat anda melewatinya supaya sesama pengemudi saling beri sinyal untuk melewati.
Baca juga:
Cara Menyetir Mobil Di Musim Hujan
Cara Menyetir Mobil Di Musim Panas
Cara Menyetir Mobil Di Jalan Rusak
Cara Menyetir Mobil Di Jalan Tol
Cara Menyetir Mobil Di Jalan Sempit
7. Kabut Dan Hujan Secara Tiba-Tiba.
Ini yang sangat penting untuk diketahui, perbukitan dan pegunungan tentu banyak sekali hutan lebat dan lembah yang akan mempengaruhi curah hujan. Saat suhu lembab tentu kabut putih yang turun akan menghambat penglihatan hingga hujan deras secara tiba-tiba akan mempengaruhi laju kendaran (waspada slip) saat kecepatan tinggi. Kewaspadaan ini tentu saya rasakan sekali saat hujan deras secara tiba-tiba membuat jalan mobil sedikit limbung. Kejadian ini membuat kabun penumbang bergetar karena posisi ban yang berpengaruh.
Khusus kabut putih yang turun dari pegunungan atau lembah segera hidupkan lampu kabut. Jika tidak cukup tetap menghalangi pandangan anda nyalakan lampu utama, bahan menjelaskan kendaraan anda pada jalur tertentu dapat juga anda hidupkan lampu hazard hingga sein.
8. Update Informasi Perjalanan Melalui Media Sosial Dan Radio.
Informasi ter-update seketika tentu dapat anda dapatkan dari radio hingga media sosial. Saat berkendara sebelum memasuki perbukitan sinyal masih tertangkap tentu penyiar radio akan memberikan informasi penting. Apalagi saat musim hujan informasi ini sangat berharga sekali untuk kenyamanan berkendara. Tanyakan juga informasi kepada rekan lainnya bahkan keluarga terdekat jika saat melintasi area perbukitan ini kondisi terakhir seperti apa supaya anda dapat gambaran attitude seperti apa akan dilakukan.
9. Gunakan Kapasitas CC Mobil Mencukupi.
Saat mendaki yang cukup terjal tentu ada jenis mobil tertentu yang dapat melewati dengan laju yang cukup baik. Seperti cc mobil 1500 keatas bahkan ada 4WD untuk menambah torsi saat tanjakan sangat direkomendasikan. Apalagi rute yang akan ditempuh nanti memiliki kemiringan cukup riskan maka mobil dengan jenis biasa patut dipikirkan lagi saat ingin melakukan perjalanan ke zona ini. Pilih jenis kendaraan yang punya keunggulan saat di perjalanan perbukitan hingga pegunungan.
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar