Gagal menjalankan bisnis merupakan hal yang segera dihindari para pebisnis atau pengusaha karena fase ini sangat menguras tenaga dan banyak sekali uang yang habis untuk menyelesaikannya. Fase yang sangat krusial untuk menjalankan bisnis adalah di 5 tahun pertama, ya seperti orang berumah tangga fase ini tentu sangat menentukan apakah anda kapabel untuk bersama-sama atau tidak. Jika mampu melewati ini maka anda sudah mulai berproses untuk menjadi lebih baik. Tentu korelasi ini secara logika sangat masuk akal sekali, kebersamaan tersebut atau anda menggeluti bisnis ini tidak selalu mudah, jadi anda harus awas dimana awal sinyal kebangkrutan atau kesulitan di mulai di fase ini.
Kembali ke topik pembahasan, banyak sekali faktor yang menyebabkan kegagalan bisnis itu baik dilihat dari segi eksternal maupun internal perusahaan sendiri. Tetapi dari segi internal lah yang sangat banyak berpengaruh sehingga roda perputaran bisnis ini menjadi kaku hingga stagnan bahkan tidak ada penjualan sama sekali. Nah, apa saja faktor utama penyebab gagalnya berbisnis yang akan menjadi pembahasan di tulisan saya kali ini:
1. Mengabaikan Perencanaan Awal.
Memang untuk memulai sebuah pekerjaan harus ada rencana termasuk memulai bisnis. Seorang pengusaha sukses tentu punya rencana yang harus dituntaskan baik di jangka pendek atau jangka panjang. Dengan menyelaraskan semuanya dengan semangat untuk berproses hingga menjalani semua tahap-tahap untuk berkembang. Untuk memposisikan diri tentu anda punya rencana yang harus dibuat yang terbentuk secara matang dan harus tertuang dalam misi, visi, dan pencapaian stragis perusahaan yang akan didirikan nanti. Bisnis yang terpilih harus punya ilmu dan pengalaman hingga informasi pendukung harus dipahami keseluruhannya. Menggali informasi ini tentu berhubungan dengan aktifitas, misalkan saja anda seorang yang menggeluti bisnis kuliner harus paham semua yang berhubungan dengan makanan termasuk bumbu hingga bahan baku yang akan dipakai nanti. Tentu saja, anda akan memilih supplier hingga harga yang sangat kompetitif untuk mendapatkan harga pokok produksi yang menjadi patokan awal untuk harga pasar yang akan tertera di menu nanti. Untuk menentukannya tentu anda harus ada perencanaan untuk mendapatkan itu semua, pola rencana yang selalu di update secara berkala agar bisnis kuliner yang dijalani nanti memang dapat berproses dengan baik.
2. Mengabaikan Riset Apa Yang Terjadi Di Pasar.
Anda sudah masuk bisnis tentu harus tahu dulu bagaimana awal respon pasar yang akan anda dapatkan dari beberapa ilustrasi atau bahkan dari pendahulu pebisnis lainnya. Ibaratnya anda harus waspada produk yang dijual nanti bagaimana respon pasar untuk membeli atau tidak. Seluk beluk pasar ini tentu harus melihat ke internal perusahaan apakah produk yang dibuat ini sudah masuk dalam target pembelian dan memang menjadi kebutuhkan paling banyak untuk dipakai atau bahkan dikonsumsi.
Untuk mengetahui ini semua pastinya anda sebagai pebisnis harus paham riset pasar terlebih dahulu terhadap produk yang dihasilkan dengan membandingkan produk sejenis. Riset ini sangat menyeluruh tidak hanya dari segi packaging saja, tetapi unsur lain seperti contoh rasa hingga berat per porsi juga mempengaruhi selera konsumen. Untuk mendapatkan informasi tambahan untuk riset ini tentu harus di dukung dengan data yang cukup mutakhir dari institusi rujukan baik dari pemerintah atau swasta. Update selalu untuk memberikan positioning anda nanti saat penjualan di konsumen tetap masih dapat diandalkan.
Riset pasar ibaratnya anda sudah mengenal medan perperanan terlebih dahulu, mengetahui dimana kelemahan internal perusahaan dan target pasar yang akan dimasuki sudah anda kenal. Jangan sampai salah, jika anda lengah bahkan lupa melakukan riset ini tentu bisnis anda akan terancam gagal cenderung menuju kebangkrutan.
3. Anggap Remeh Masalah Pemasaran.
Perlu anda ketahui bahwa saat bisnis sudah mulai berproses pilih produk unggulan anda untuk memenangkan kompetisi di pasar. Jangan terlalu ambisi untuk harus membuat jenis produk yang banyak supaya penjualan akan meningkat. Anda harus sabar dulu, biarlah produk unggulan anda ini dulu masuk ke pasar setelah waktu yang tepat maka anda dapat memperkenalkan produk baru lainnya.
Jika produk unggulan sudah yakin masuk ke pasar dan dapat respon baik tetap konsisten melakukan pemasaran atau marketing yang cukup langsung anda sendiri yang melakukan. Misalnya, di waktu tertentu anda memberikan promo atau diskon khusus untuk pembelian jumlah yang ditetapkan. Jangan terlalu banyak untuk pemberian potongan harga, lihat secara minggu per minggu bagaimana respon pasar. Dengan cara ini tentu anda akan mendapatkan informasi berharga berapa jumlah produk yang telah dijual setelah promo berakhir respon pasar seperti apa. Jadi, selalu bebenah apapun respon pasar saat riset seperti ini anda lakukan. Jika anda yang harus di rubah segera lakukan, apabila respon pasar baik dengan pola potongan harga ini dan perusahaan masih ada margin keuntungan dapat dipertimbangkan untuk ditambah waktunya.
Untuk kasus yang pernah saya lihat di supermarket mereka memberikan potongan harga dengan menyelipkan produk baru mereka sehingga saat konsumen membeli produk unggulan diberi jenis produk lain yang tentu akan memikat pembelian di masa yang akan datang. Harus fleksibel menangkap cara terbaik agar bisnis yang anda jalani tetap berjalan dengan baik.
4. Pola Kerja Internal Manajemen Sangat Buruk.
Bisnis ini harus dijalankan oleh pemimpin perusahaan sebagai nahkoda kapal yang akan membawa kemana. Anda harus mempunyai latar belakang pendidikan hingga skill yang cukup untuk manage perusahaan ini menjadi lebih baik. Semua dokumen harus tercatat dengan rapi hingga mutasi yang terjadi harus anda ketahui secara rinci dan komprehensif. Jangan anggap remeh semua informasi keuangan atau penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan, dan harus anda teliti hingga evaluasi selalu apakah telah memberikan margin baik terhadap perusahaan. Seorang pemimpin perusahaan harus peka apa yang terjadi di internal, selalu bebenah jika terjadi hal yang sudah ada indikasi memberikan penurunan dan segera bangkit.
Jangan anggap sepele dengan manajemen yang diterapkan perusahaan, apabila salah maka kebangkrutan akan mulai menjelma. Sinyal kerugian awal telah membuat anda harus solid dengan tim kerja untuk melakukan gebrakan agar penjualan tetap berjalan dengan baik. Berproses seperti ini tentu membuat kerja sama antara pemilik perusahaan dengan karyawan bersinergi bersama-sama, sebagai partner untuk membesarkan perusahaan di masa yang akan datang.
5. Minimnya Skill Ilmu Terhadap Tata Kelola Keuangan Internal.
Untuk mengelola bisnis tentu harus dimiliki oleh pemilik perusahaan sebagai pucuk pimpinan tertinggi. Mengelolanya harus ada skill ilmu yang cukup utuk melihat keuangan perusahaan yang telah terbentuk. Setiap proses yang telah dilalui sudah tentu pasti melahirkan laporan yang dibuat oleh bagian akunting dengan berbagai jenis peruntukannya. Dengan informasi keuangan ini sudah mengenal bagaimana kinerja perusahaan yang sudah berjalan dan anda sebagai pimpinan perusahaan harus mengenal tindakan apa yang harus dilakukan segera.
Jika tidak memahami hingga awam semua informasi keuangan tentu akan berdampak sangat fatal sekali. Anda tidak mengetahui sehat atau sakitnya perusahaan untuk berbisnis saat sekarang ini, hingga apa yang telah terjadi saat sekarang ini tercermin di laporan keuangan tersebut. Seorang pimpinan perusahaan harus paham seluk beluk laporan yang dibuat oleh bagian akunting, menganalisanya, hingga menjadi dasar pengambilan keputusan penting di perusahaan nanti. Jangan abaikan poin ini, karena kebangkurutan atau kegagalan bisnis dapat berawal dari pimpinan mereka sendiri.
6. Salah Recriutment Karyawan.
Kebutuhan karyawan tentu berdasarkan pada keadaan saat itu, anda sesuaikan dengan kebutuhan. Apabilan masih dapat terkendali dengan jumlah karyawan sekarang tetap pertahankan, jika masih dapat dilakukan penambahan job desk kepada mereka merupakan langkah terbaik untuk melihat perkembangannya nanti. Nah, disinilah kejelian seorang pimpinan perusahaan yang harus memahami kapabilitas dari karyawan yang bekerja mampu melakukan semua aktifitas lainnya di waktu yang bersamaan.
Apabila anda salah recruit karyawan tentu akan menyulitkan anda sendiri, banyak pekerjaan yang terbengkalai dan akan mempengaruhi diri anda sendiri untuk berproses hingga mengambil kepuutusan penting. Keputusan terbaik yang selalu diambil oleh pimpinan perusahaan adalah memilih karyawan yang punya skill terbaik multi tasking hingga mampu melakukan pekerjaan apapun bentuknya. Jika anda salah maka akan memberikan dampak buruk terhadap perusahaan, biaya menjadi lebih tinggi untuk menyekolahkan mereka lagi atau kursus lagi dan lain sebagainya.
Tentu anda tidak mau membuat perusahaan anda sendiri gagal dalam bisnis ini memilih karyawan yang memberatkan keuangan yang seharusnya dialokasikan ke hal produktif lainnya. Faktor ini juga ada pengaruhnya karena tidak cakap untuk menyelesaikan semua pekerjaan dengan skill pengetahuan hingga pengalaman yang masih sangat minim. Hindari, agar bisnis ini tetap optimis dengan memiliki karyawan yang cakap dalam bekerja.
7. Kurangnya Respon Dari Keluhan Konsumen.
Anda berbisnis tentu berhubungan dengan konsumen, ada bagian penting yang harus menjadi perhatian tinggi adalah keluhan konsumen. Produk yang dihasilkan pastinya ada hal yang tidak sesuai dengan konsumen baik dalam bentuk komentar hingga kritik terhadap produk tersebut. Misalnya, anda berbisnis cuci mobil dengan harga yang mereka bayarkan terlalu mahal dan kualitas kebersihannya kurang. Nah, ini lah yang harus menjadi perhatian anda untuk menangkap sinyal dari kegagalan bisnis.
Apapun bentuk keluhan konsumen yang anda dengar merupakan informasi penting terhadap kualitas produksi yang anda lakukan. Baik sepele atau pun besar hampir sama, merupakan sinyal yang harus anda benahi segera agar tidak kehilangan konsumen di masa yang akan datang. Langsung anda rubah pola kerja hingga menerapkan standar baru untuk membenahi keluhan konsumen yang pernah ada. Jangan slow respon atau mengabaikan karena konsumen adalah raja benar adanya. Komentar mereka sangat jujur karena mereka membayar produk anda untuk kebutuhan mereka, jika tidak sesuai maka mereka akan bersuara.
8. Terlalu Rakus Dengan Uang.
Ini lah yang menjadi hal sangat penting saat pemilik perusahaan yang terhubung dengan akses perbankan melihat jumlahnya sangat besar untuk segera menikmatinya. Uang yang ada diperusahaan tentu berhubungan dengan aktifitas internal, jangan anda samakan dengan rekening probadi. Fenomena ini juga terasa pada pebisnis pemula yang menggabungkan rekening perusahaan dengan pribadi, akan terjadi dispute atau keinginan untuk membelanjakannya tanpa ada meneliti sebelumnya.
Anda sebagai pimpinan perusahaan harus memisahkan segera rekening perusahaan dan pribadi, cara ini terbaik untuk memisahkan selera rakus seorang manusia untuk membelanjakannya. Rekening perusahaan khusus untuk seluruh aktifitas perusahaan dari A sampai Z dan tidak dapat disalahgunakan yang akan berdampak pada kegagalan hingga kecenderungan kebangkrutan nanti. Menghindari uang yang seharusnya digunakan oleh perusahaan untuk melakukan aktifitas menjadi kosong dipakai oleh pemilik mengakibatkan operasional akan terganggu di semua lini departemen.
Bisnis lainnya:
1. Bisnis Rumah Makan Warteg: Latar Belakang, Perhitungan Usaha, Tips, Dan Prospek Untuk Masa Depan
2. Bisnis Rumah Makan Padang: Latar Belakang, Perhitungan Usaha, Tips, Dan Prospek Untuk Masa Depan
3. Bisnis Jus Buah Segar: Latar Belakang, Perhitungan Usaha, Tips, Dan Prospek Untuk Masa Depan
Komentar
Posting Komentar
Yuk, sharing komentar